3

382 56 6
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Naoki rela keluar dari zona nyamannya

Aku terpaksa datang ke gym sendai karena kiyoko memaksaku untuk kesini kalau tidak dipaksa pasti sekarang aku sedang menonton anime dengan tenang di rumah.

"Aku benci situasi ini." Batinku.

"Sabar demi adik aku rela bangun dari kasurku." Batinku.

Biasanya akhir pekan aku lebih banyak tidur di kamar atau bahkan hanya duduk berjam-jam di depan laptop sambil menonton anime lalu malam harinya menjemput kiyoko.

"Semoga saja ada tempat yang tidak terlalu ramai." Batinku.

Aku melihat sekeliling dan menemukan tempat strategis jadi aku memilihnya lalu menonton dengan tenang.

"Cebol berambut jeruk itu tinggi sekali lompatannya." Batinku.

"Sebentar di depan sana ada berambut jeruk juga sepertinya dia kembarannya." Batinku.

Aku menonton dengan tenang setelah selesai keluar dari gym begitu saja tanpa berniat menyapa kiyoko sama sekali.

Setelah cukup jauh berjalan aku merasakan firasat kurang enak jadi aku membalikkan badanku untuk kembali ke gym melihat keadaan kiyoko.

Aku tidak menyapa tim voli karasuno karena lebih mementingkan keselamatan kiyoko.

Dari kejauhan kulihat ada seorang pemuda berambut kuning dengan tindikan di telinga menggoda kiyoko membuat aku kesal.

Namun pemuda berambut jeruk menolongnya membuat aku tersenyum akan hal tersebut.

Aku menghampiri mereka berdua dan menepuk kepala kiyoko begitu saja membuatnya melihat kearahku.

"Dia mengganggumu?" Tanyaku menunjuk pemuda berambut kuning.

"Kau siapa?" Tanyanya.

"Aku pacarnya manager karasuno." Ucapku.

"Heh aku tidak percaya!" Pekiknya.

"Terserah." Ucapku.

Aku mencium pipi kanan kiyoko begitu saja dan dia langsung menyuruh teman-temannya pergi begitu saja.

"Dan terimakasih ya telah menolong adikku bocah jeruk." Ucapku.

"Etto senpai namaku hinata shouyo." Ucap Hinata.

"Oh maaf aku melupakan namamu." Ucapku.

"Ya sudah ayo kembali lagi mereka pasti khawatir." Ucapku.

Aku berjongkok dan kiyoko melirik kearahku namun akhirnya kiyoko naik keatas punggungku.

✔️ Shimizu Kiyoko Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang