No Drop No Bocor Bocor

4.8K 345 30
                                    

Cilla berdecak keras. Pasalnya Aksa yang menjanjikan untuk berangkat sekolah bareng namun sampai kini belum datang juga. 15 menit lagi pintu pagar akan ditutup.

"Ishh Aksa kemana sihh"

Cilla bahkan sudah menelepon Aksa puluhan kali namun pacarnya itu tidak mengangkatnya padahal aktif.

Jika saja Genta ada dirumah pastinya Cilla akan meminta diantar. Namun kali ini rumah itu benar - benar sepi.

Kalau sudah begini Cilla hanya bisa menangis. Ia cengeng. Paling tidak bisa berangkat dijam segini. Masalah sekolah Cilla itu rajin. Tidak masuk satu hari saja ia sudah tidak tenang. Takut ketinggalan pelajaran.

Tepat pukul 8 pagi Cilla menghela nafasnya lalu berjalan masuk ke dalam namun baru saja satu langkah suara motor Aksa terdengar.

"Cil ayoo"

Pakaian Aksa terlihat kotor dan ketika Aksa membuka helm mata Cilla melotot.

"Aksa kenapa?"

Aksa mendekat "Abis dipalak sama joker" ucapnya sambil terkekeh.

Cilla menangkup wajah Aksa meneliti luka yang berada di sobekan dikening dan bibir. Lebam di tulang pipi membuat Cilla penasaran.

"Serius ini kenapa? Abis berantem ya?"

Aksa membuka mulutnya seolah olah terkejut dengan ucapan Cilla "Kok tau? Wahh selain lemot lo juga punya skill peramal ya"

Cilla berdecak lalu menekan lebam ditulang pipi Aksa membuat lelaki itu menjerit keras.

"Rasain" Cilla menghentakkan kakinya sebelum melangkah memasuki rumah.

Aksa mengelus pipinya "Suka nih cewe gue udah mulai kasar" ucapnya lalu mengekori Cilla.

"Ini kita bolos?" tanya Aksa.

"Ya menurut situ aja Cilla ngga mau dihukum"

Aksa manggut - manggut "Kalo gue hukum mau ngga?"

"Ngga" ucap Cilla dengan ngegas.

"Nyesel ntar, ga mau cobain?"

"Apaan sih keluar Cilla mau ganti baju" Cilla mendorong Aksa yang ikut masuk ke kamarnya.

"Mau dibantuin?"

Plak

"ARGHH SHHH"

Aksa menjerit keras ketika Cilla menampar pipinya yang lebam.

Mampus.

"Kasar banget, gue kasarin mampus lo" ucap Aksa yang sedikit ambigu.

Aksa berjalan ke ruang tengah dan menidurkan diri disana. Aksa tersentak ketika merasakan perih dilukanya.

"Duduk biar Cilla gampang obatinnya"

Aksa bangun dan duduk menyamping menghadap Cilla. Aksa memejamkan matanya saat kembali merasakan perih dilukanya.

"Berantem sama siapa sih?" tanya Cilla dengan galaknya.

Bukannya menjawab Aksa malah mesem - mesem tak jelas. Cilla yang melihat Aksa tak kunjung menjawab akhirnya menekan luka Aksa.
"Jangan diteken Cil sakit" ringis Aksa.

"Biarin"

"Gue tekan balik mau ngga? Biar lo teriak keenakan"

"Mana ada sakit iya" ucap Cilla yang masih mengobati luka Aksa dengan telaten.

"Kenapa sakit?"

"Ya kan luka kalo di teken sakit emang ada luka yang diteken enak?"

Oke. Aksa sudahlah Cilla tidak akan connect dengan percakapan yang menjurus ke ksjjsjwjsh.

ᴀᴢɪᴋ ᴄᴏᴜᴘʟᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang