Happy Reading
.
.
.
"Buku diary apaan sih" Jina mengeluarkan buku yang dihadiahkan Taehyun untuknya, meletakkan buku itu diatas meja lalu membuka plastik transparan yang membukus nya.
"Buat apa coba gua punya beginian?! Aneh bat sih bocah Kang emang ye!" Jina pun berjalan kearah kasur lalu merebahkan badannya. Mengabaikan buku yang ada diatas meja itu.
Jina menjadikan tangan kirinya sebagai bantalan dan tangan kanannya berada tepat diatas keningnya. Perlahan matanya tertutup dan kejadian seharian ini terputar dikepalanya.
Dimulai dari Jina yang kesal karna Taehyun menang dan bisa bolos dengan santai, lalu bertemu Heeseung yang banyak tanya, lalu murid sekelasnya yang membicarakan omong kosong dan berakhir dia yang dihukum pak park, lari 75 keliling. Oh ya, Taehyun juga tadi menatap nya dengan berbeda dan memberikan buku tak jelas itu.
"Hari ini cukup aneh!" Pikir Jina. Lalu mulai terlelap.
.
"Pagi Jina!" Sapa Heeseung dengan senyuman ramah nan manis itu. Jina mengacuhkannya, tak peduli apapun yang dilakukan orang dihadapannya ini.
Jina melewati Heeseung begitu saja, lalu duduk di kursinya. Dia agak kaget saat melihat meja Heeseung sudah berdempet lagi dengan meja nya namun ia tetap berusaha untuk bersikap cuek saja.
"Hari ini lu gak perlu pinjemin buku cetak lagi, gua udah dapet dari pak park kemarin pas pulang sekolah" ucap Heeseung, dia duduk disamping Jina. Han Jina hanya diam, tak peduli pada Heeseung.
"Oh ya, hari ini lu temenin gua keliling sekolah yaa .. soalnya kemaren gak jadi sama ketua kelas!" Kali ini Heeseung berhasil membuat Jina menatapnya dan mengeluarkan sepatah dua patah kata.
"Kenapa? Kan gua yang nyuruh dia! Dia gak mau?!" Tanya Jina, alis menyatu, keningnya mengerut.
"Ehh bukan dia yang gak mau, tapi gua nya! Kan kemarin pak park nugasin lu, bukan ketua kelas! Jadi ini tanggung jawab lu dong .. masa mau lempar gitu aja ke orang lain!" Heeseung menatap mata Jina, sedangkan Jina malah membuang muka.
"Udah gak usah ganggu gua deh! Pergi aja sama ketua kelas!" Usir Jina, dia benar-benar tak suka situasi seperti ini.
"Gak! Gua mau nya sama lu! Kalau lu nolak gua bakal lapor ke pak Park!" ancam Heeseung. Okeh, Heeseung buat Jina jengah. Dia tak tau siapa yang kini sedang ia hadapi.
"LAPOR AJA!" Bentak Jina, Heeseung kaget setengah mampus. Soalnya sebelum Jina ngebentak wajah Jina tuh flat aja, gak ada tanda-tanda mau ngamuk gitu. Yaa gitu deh Jina si wajah flat.
"Lu pikir gua takut???" Jina smirk, dikira dia takut apa. Dia cuma malas saja terus berurusan dengan pak Park. Tapi kalau anak baru ini nantangin Jina .. ya masa Jina cuekin kan? Pernyataan perang dari lawan tuh gak boleh diabaikan kawan-kawan!
Seketika Heeseung menyesali perbuatannya sendiri. Okeh Jina mode marah sekarang, bahaya kalau diterusin. Heeseung pun menampilkan wajah tawa canggung nya.
"Hehe .. jangan marah-marah dong, kemaren pintu udah rusak, kali ini mau ngerusakin apa lagi? Hehe .. maaf yah!" Heeseung menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil menatap mata Jina ragu-ragu.
"Wess serius amat! Kenapa nih? Monster kita mau ngamuk lagi kah?" Taehyun datang dengan santuy saat situasi kelas lagi amat tegang! Maklum Taehyun nih ketua OSIS jadi-jadian, makanya agak absurd.
Beberapa murid terlihat lega saat Taehyun datang. Yahh sejauh ini kan hanya Taehyun yang mampu berdiri dihadapannya Jina dan mengejeknya disaat Jina bahkan sudah memasuki mode marah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The observer's story
FanficKehidupan yang lo jalanin tuh selalu terasa hambar, gak ada tantangan, gak ada semangat. Hidup senggan mati pun tak mau. Hari-hari lo lewatin dengan rasa bosan dan gabut. Sampai satu hari 'DIA' dateng, ngubah semuanya. Entah kenapa 'DIA' jadi objek...