Dua belas || Sekolah Lama

16 13 3
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

'tes! Tes! Teruntuk Han Jina dimasa depan, ini gue Han Jina dimasa lalu. Mungkin keadaan lu gak beda jauh sama keadaan gue disini! Lu lupa akan banyak hal, lu lupa lu itu kenapa dan mereka itu siapa, Disini gue berusaha nyari siapa Ddeungie. Gue Han Jina dari 3-2, sekolah yang dijuluki 'macan tidur'. Han Jina, jangan terlalu tolol! Balik ke SMP cari tau siapa Ddeungie! Maaf karna gue gak bisa ngelakuin apa-apa untuk saat ini .. gue sehancur ini, dan gue berharap sama lu yang pastinya udah sembuh dari semua luka hati, tolong! Bawa balik Ddeungie ... Diri lu cuman butuh Ddeungie untuk segalanya tut—'

Jina menatap voice Recorder juga sebuah kunci loker yang sedikit berkarat. Ada banyak hal yang tengah ia pikirkan.

"Lun! Luna!" Panggil Jina pada Luna yang ada di dapur.

"Apaan!" Jawab Luna, ia masih didapur dan tak berniat menghampiri Jina. Akhirnya Jina lah yang menghampiri nya.

"Besok temenin gue ke SMP yuk! Gue mau cari tau soal si Ddeungie ini!"

"Boleh, gue juga besok libur kerja .. eh sekolah lu gimana Tablo!"

"Aman .. gue anak yang punya yayasan!"

"Terserah deh, orang kaya mah seenaknya"

***

Ditengah malam Jina terbangun, tenggorokannya terasa agak kering. Ia ingin minum namun tiba-tiba ponselnya berdering pelan. Syukur tidak mengganggu Luna.

Yah Jina tidur dikamar yang sama dengan Luna, namun Jina tidur di kasur lantai berbeda dengan Luna yang tidur di ranjang. Ini semua atas permintaan Jina yah.

"Halo?"

Jina tak melihat siapa yang menelpon, ia langsung mengangkat tanpa peduli hal itu. Jina berjalan keluar kamar takut jika akan mengganggu Luna yang masih hidup tertidur.

"Na, kamu dimana .. aku minta maaf kalau bikin kamu sedih, tolong pulang .. kamu dimana aku jemput yah, Jina ini udah larut malam .."

Jina menjauhkan ponselnya, melihat layar ponsel nya lalu melihat nomor yang tertera. Nomor tak dikenal. Jina kembali mendekatkan ponsel itu ke telinga nya.

"Siapa ya? Tau kontak dan nama gue dari mana? Dan lagi, lu bukan siapa-siapa jadi gak usah ngatur! Dan gue tutup ya—

—JANGAN! Jina tolong denger dulu!"

"Apaan sih bikin kaget aja! Ngomong buru elah, ganggu orang tidur aja!!" Jina jadi kesal sendiri dengan orang tak jelas ini, namun Jina merasa pernah mendengar suara ini.

"Kamu mau cari tau Ddeungie kan? Percaya atau enggak aku Ddeungie yang kamu cari"

Jina yang tadinya sedang meneguk air jadi terbatuk-batuk karna perkataan orang diseberang telpon itu.

"Uhukk, jangan bercanda sama gue yah! Ini jam 3 pagi sialan!" Omel Jina ia masih mencoba menahan amarahnya agar tidak menimbulkan kebisingan.

"Enggak! Aku gak bercanda, aku Ddeungie yang kamu cari ... Sekarang jawab aku, kamu dimana? Sama siapa sekarang? Jawab aku Na!"

"Gue di rumah kok ... Lu siapa sih? Terus juga kenapa diawal lu minta maaf?"

"Jangan bohong! Kamu gak dirumah! Kamu dimana sekarang?!"

The observer's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang