Senandung kecil terdengar samar-samar yang keluar dari mulut Rhea. Mood-nya seketika mendadak baik saat mendengar cerita Gavin tentang kejadian di kantin.
Syukurlah, Kenzo benar-benar menjaga hati hanya untuk Rhea, pikirnya.
Ia membawa sekantong plastik yang terisi penuh. "Ini buat kalian," ujar Rhea tersenyum sumringah, sembari memberikan kaleng minuman pada ketiga temannya.
Alya, Cindy dan Mitha menatap Rhea heran, merasa aneh dengan sikapnya. "Tumben amat lo beliin kita minum, kesambet setan jenis apa?"
Alya berdiri, menempelkan telapak tangannya pada kening Rhea. "Suhu badan normal," ucap Alya.
Cindy membuka kaleng minuman dari Rhea. "Mungkin otaknya yang gak normal," sahutnya dengan santai.
Gadis berambut sebahu itu tetap santai, karena memang suasana hatinya sudah terlanjur baik, ia tersenyum tiada henti.
Ketiga sahabat Rhea saling bertatapan, menganggap bahwa Rhea sudah kehilangan akal sehat. "Gak beres ni anak," Mitha menggelengkan kepala heran.
Alya menimpali. "Harus dibawa ke psikopat."
"Psikolog, dongo!"
"Si Alya otaknya emang merosot ke dengkul," ujar Rhea.
"Kalian emang pada gak ngerti jokes, ya?"
Bersedekap dada, Alya berpura-pura merajuk. "Kalian emang pada gak ngerti jokes, ya?"
"Pantesan, Al, selera lu emang jokes bapak-bapak!"
"Bangsul!"
Tangan kanan dan kiri Rhea dipenuhi oleh buku dari perpustakaan kampusnya. Sehingga tak dapat mengangkat telepon yang sejak tadi berdering. Ia sudah menduga, kalau bukan temannya, berarti Kenzo, karena tidak ada yang punya nomor ponselnya selain keluarga dan temannya."Berat?" Sebuah suara mengejutkan Rhea. Ia mengambil buku yang ada di tangan Rhea, lalu membawanya.
Lantas, ia menoleh ke sumber suara. "Ngikutin?" tanya Rhea ketus, ia akan berpura-pura marah. Barangkali Kenzo menjadi perhatian, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA 2
Teen Fiction[Bisa dibaca terpisah, akan lebih baik baca 'RHEA' versi lama.] Kisah lembaran baru Rhea dan Kenzo terlukis disini lagi. Kisah yang entah kapan dimulai, namun tidak akan pernah berakhir. Mereka menemukan siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya...