Maaf banget ya aku baru bisa update, karena memang ada beberapa kendala yang gabisa aku jelasin.
Mata Rhea menatap sesosok lelaki yang berdiri di hadapannya dengan memincing. Ia tidak habis pikir, bahwa seorang Rehan akan mendatangi rumahnya. "Lo ngapain, njir? Pulang, nanti Kenzo salah paham!" Rhea mengusir Rehan bagaikan mengusir ayam. "Hus, hus, hus! Nggak enak sama tetangga juga!"
(Kalau kalian baca "Rhea" versi lama, pasti tau siapa itu Rehan dan gimana masalalu mereka.)
Sementara Rehan, menatap Rhea dengan kebingungan. Padahal mereka sudah berdamai dengan masalalu. "Nggak jelas lo, Rhe. Orang gue ke sini sama Cindy," jawab Rehan.
Rhea celingukan mencari sosok perempuan yang dimaksud. Tidak lama kemudian, batang hidung Cindy terlihat. "Astaga, kaget gue. Kirain lo cuma sendiri, Han!" Rhea menyambut kedatangan Cindy, "Dari mana lo?"
"Ambil charger, mau numpang di rumah lo." Cindy nyelongong begitu saja tanpa permisi. "Buruan masuk, Rhe. Anggap aja rumah sendiri," ucap Cindy tanpa dosa.
Mengikuti Cindy dari belakang, Rhea berdecak. "Ck! Ini emang rumah gue, setan! Kesopanan nol."
Rehan juga mengikuti dua gadis itu sembari melihat-lihat isi rumah yang sedikit berbeda, "Tumben, rapi amat rumah lo."
Di ruang tamu, lebih terlihat aesthetic daripada dulu yang masih kosong. Kali ini, Rhea-lah mendekorasi sendiri. Karena ia mempunyai selera tinggi. Rhea hanya suka mendekorasi rumah, namun yang sering membersihkan tetaplah Kenzo.
Rhea hanya mengedikkan bahu, kemudian duduk di sebelah Cindy yang sudah mencolokkan charger pada stop kontak di ruang tengah.
"Kalian berkeliaran mulu deh, kapan nikahnya?" sindir Rhea sesaat sebelum merebahkab diri di sofa. "Awas, rawan zina noh," celetuk Rhea asal.
"Nyindir?" Cindy mengerutkan kening, mengingat masalalu gadis itu yang sungguh membuat dirinya merasa tidak berharga sebagai seorang wanita. Namun, Cindy memiliki Rhea sebagai seorang sahabat. Pada akhirnya, ia bisa berdamai dengan masalalu.
(Yang udah baca Rhea versi lama pasti udah tau masalalu Cindy.)
"Yang nikahnya karena kepergok pelukan di kamar apa kabar?" Giliran Rehan menyindir Rhea.
Menggaruk tengkuknya yang tak gatal, Rhea tersenyum canggung saat membayangkan saat itu. "Padahal nggak ngapa-ngapain. Mertua gue emang aneh, cuma gitu langsung disuruh nikah sehabis lulus SMA. Maklum lah, mereka korban perjodohan. Untung gue ada perasaan ke si Kenzo," curhat Rhea.
"Terus lo? Ngikutin jejak mereka buat nikah muda?
"Pengennya enggak, tapi gimana lagi. Gue sih seneng. Hehe," cengir Rhea yang kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA 2
Teen Fiction[Bisa dibaca terpisah, akan lebih baik baca 'RHEA' versi lama.] Kisah lembaran baru Rhea dan Kenzo terlukis disini lagi. Kisah yang entah kapan dimulai, namun tidak akan pernah berakhir. Mereka menemukan siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya...