Absen dulu, kalian dari mana aja? 🤪
-Suara dengkuran yang saling bersahutan terdengar nyaring di dekat sumber suara. Beberapa merasa terganggu, dan lainnya sudah terbiasa mendapat suasana seperti saat ini.
Untungnya, Kenzo, Jeffrey dan Gavin, si mahasiswa cerdas memakai earphone guna agar tak mendengar dengkuran si Kembar, sembari membaca buku untuk tambahan.
Empat botol minuman dingin tergeletak di depan Kenzo. Tentunya, banyak gadis yang memberi surat cinta kepada pria itu, mereka tidak mengetahui bahwa Kenzo sudah berstatus suami orang.
Setangkai bunga mawar juga ada dihadapan Jeffrey, dengan surat cinta.
Kenzo melihat seorang gadis mendekati Gavin, yang memberi secarik kertas. "Lo juga dapat, jangan kusut gitu," bisik Kenzo, mengingat saat di perpustakaan tidak boleh berisik.
Dengan semangat membara, Gavin membuka kertas tersebut. Wajah riangnya berubah menjadi muram seketika. "Dih, anjir!" celetuk Gavin sedikit keras, membuat beberapa pengunjung perpustakaan menatapnya sinis.
"TEMANNYA TOLONG DIJAGA, ATAU MULUTNYA DISUMPAL APA GITU, DENGKURANNYA BERISIK!"
Kurang lebih, begitulah isi kertas tersebut.
Jeffrey yang selalu memasang wajah datar, tertawa pelan setelah Gavin menunjukkan isi surat tersebut. "Miris amat hidup lo,"
Mengerucutkan bibirnya kesal, Gavin memukul punggung Ardan dan Zidan pelan, setidaknya ia menghargai orang lain agar tidak merasa terganggu. "Molor mulu kerjaan kalian, belajar kek, kuliah juga perlu otak, bukan dengkul." bisik Gavin sinis.
Ardan mengucek kedua matanya. "Sinis amat lo, santai aja kali,"
"Oke," sahut Gavin.
Ardan menatap Kenzo penuh penasaran. "By the way, gue masih penasaran kenapa Kenzo ambil jurusan arsitektur? Kenapa gak kuliah kedokteran aja, sih? Bokapnya kaya, otak juga berkapasitas luar biasa."
Kenzo membalik halaman buku. "Karena gak minat, bodoh," jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari buku.
"Oke."
Setelah itu, tiga cowok cerdas itu membaca bukunya kembali, dan dua lainnya melanjutkan aktifitas dengan bermain ponsel.
Perhatian Zidan tertuju pada seorang gadis yang sepertinya berjalan mendekati meja mereka. "Kembali lagi dengan si cantik Jessica," ucap Zidan, membuat teman-temannya ikut menoleh ke sumber perhatian Zidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA 2
Teen Fiction[Bisa dibaca terpisah, akan lebih baik baca 'RHEA' versi lama.] Kisah lembaran baru Rhea dan Kenzo terlukis disini lagi. Kisah yang entah kapan dimulai, namun tidak akan pernah berakhir. Mereka menemukan siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya...