⸢ 1. Kim Dokja ⸥

810 100 4
                                    

"That person.... He'll be back. Definitely."

--Jung Hewoon--

◼◼◼

"Aku menemukan anak ini lagi."

Angin dingin berhembus melalui pendingin udara yang sudah dinyalakan sejak ruang perpustakaan dibuka. Total ada 3 pendingin udara yang ada di sana membuat ruangan besar yang penuh dengan rak buku itu terasa sangat dingin, walaupun sangat luas.

Seorang gadis berwajah tegas dan lelaki berbadan tegap menatap seorang lelaki di depan mereka dengan pandangan berbeda. Keduanya terdiam, sibuk dengan pikiran masih-masing melihat lelaki di depan mereka. Namun, tak lama ekspresi keduanya berubah drastis.

Jung Heewon, gadis itu tertawa, dia memotret seorang lelaki yang tertidur di dekat jendela perpustakaan yang sudah sepi sejak 2 jam yang lalu. Dia menusuk pipi tirus lelaki itu berkali-kali namun, si korban tidak bangun sama sekali.

Heewon melihat ke sisi kanannya, Hyusung menaikkan alisnya begitu Heewon menatapnya dengan tatapan senang.

"Dokja lucu sekali bukan?"

"Hm, lucu." Hyusung ikut berkomentar, dia berkata jujur jika lelaki di hadapannya memang terlihat lucu. "Kita biarkan saja tidak apa-apa? Bel sudah berbunyi, jam istirahat sudah selesai."

"Iya, biarkan aja. Wajah pucat, mungkin kelelahan. Jangan khawatirkan nilainya karena dia ini salah satu murid kesayangan guru." Heewon melampirkan jaket hitam di tubuh kurus Dokja, menutupi tubuh lelaki itu dari udara dingin. Dia menepuk-tepuk bahu lelaki itu sebelum pergi dari sana. "Tidak apa-apa meminjamkan jaketmu dulu?"

"Tidak apa-apa, aku tidak mengenakannya juga." Hyunsung berjalan setelah Heewon pergi dari sana. "Setelah ini pelajaran fisika, ayo pergi dulu."

Heewon mengangguk. Dia melirik Dokja sebelum benar-benar meninggalkan lelaki itu sendirian di perpustakaan. Tak ada petugas yang berjaga selama pembelajaran berlangsung, mungkin petugas yang berjaga sedang ada urusan di luar sekolah.

Tetapi, membiarkan Dokja sendirian di perpustakaan memangnya baik?

"Hm, apa aku menghubungi anak lain untuk menemani Dokja ya?" Heewon berhenti berjalan, menatap khawatir Dokja yang tidak bergerak sama sekali dari tempatnya. "Bisa-bisa dia malah menginap di sekolah sampai besok!"

"Aku sudah mengirimkan chat kepada Han Sooyoung kok. Dia ada jam kosong di kelasnya, setelah ini dia ke sini. Sedang mampir ke kantin membeli makanan dulu."

"Serius?"

"Iya."

"Ya sudah. Ayo kembali ke kelas."

Hyusung menahan diri untuk tidak tersenyum melihat wajah cerah Heewon. Dia menyusul gadis itu keluar dari perpustakaan sambil membuka obrolan ringan di sepanjang jalan menuju ke kelas.

Tak lama, pintu perpustakaan kembali dibuka oleh orang yang berbeda.

Gadis berambut ikal melirik ke kanan-kiri seakan memastikan tidak akan masalah jika dia memasukki perpustakaan dengan tangan membawa beberapa makanan. Kakinya melangkah lebar, berlari ke sudut ruangan untuk melancarkan aksinya. Namun, dia dikejutkan dengan kehadiran lelaki yang tertidur di sana.

"Loh, Dokja-sunbae?" Gadis dengan name-tag Jihye itu memperhatikan lebih dekat wajah lelaki itu, dia sampai menyipitkan matanya untuk memastikan lelaki yang tengah mendengkur lembut itu. "Ini benar Dokja-sunbae!"

Jihye langsung mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu di sana. Sambil mengetik, Jihye melahap satu onigiri besar ke mulutnya. Dia melirik Dokja yang tidak terganggu dengan kehadirannya, lalu diam-diam dia mendekatkan ponselnya ke wajah lelaki itu.

Rewrite Our Story : If The Scenario Never ExistedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang