Chapter 9

2.1K 187 18
                                    

Maafkan auth Adya karena udah beberapa bulan ngak Update karena:
- Lagi pusing ama pilihan sekolah selanjutnya.
- Pusing karena memori di HP Auth udah habis, baru bangun biasanya udah langsung 0b.
- Sibuk di rumah, kadang ada waktu luang tapi sering kehilangan motivasi pas lagi ngeproses.
- Menyiapkan perpisahan sekolah.
- dll.

Takpe, kalo gitu kita lanjut saja, lagi sekali aku minta maaf banget ╰( ・ ᗜ ・ ).

~Continue~

Indonesia sampai di rumahnya agak terlambat dan berjalan ke dalam perlahan, apakah Indonesia sampai di kamarnya dengan mulus? Oh tentu saja tidak, saudara-saudara nya telah menunggunya di sofa ruang tamu dengan masing-masing tatapan mereka. Indonesia melihat itu langsung terdiam di tempat dan merah merona tanda bahwa dia tidak bisa menyembunyikan apa-apa lagi dari mereka semua.

"Ayo saudaraku, apa yang kau bawa itu? Aku ingin melihatnya~" Rayu Thailand yang ingin melihat isi kotaknya.

"H-hanya sebuah h-hadiah-" Kata Indonesia agak terbata-bata.

"Tadi Aku dan Malaysia melihat Russia memberikan kode kepadamu lalu kau pergi bersamanya, pasti itu dari Russia!" Seru Philippines.

"Pasti Indo sudah memiliki hubungan dengan Russia, hayo jujur" Malaysia yang penasaran.

"Um... Itu..." Indonesia merasa canggung untuk memberitau.

"Tidak apa-apa, Indonesia. Kita semua tidak mungkin marah kepadamu lagipula kau sudah dewasa untuk memiliki hubungan dengan seseorang" Ucap Brunei yang berusaha menenangkan Indonesia.

Indonesia menghela nafasnya panjang dan mulai mengatakan hal yang sebenarnya, "Iya, aku sudah memiliki hubungan dengan Russia dan sekarang dia mengajakku makan malam di luar..".

"Wah kalo begitu, ayo cepat siap-siap sebelum Russia menunggumu!" Seru Laos melempar handuk ke Indonesia dan mendorong Indonesia ke kamar mandi.

"Ah-, ini masih sore-"

"Sebaiknya kau harus bersiap-siap dari sekarang, kau tau, kau bersiap-siap sangat lama hingga beberapa jam. Hahahaha" Canda Kamboja.

"Hey itu tidak benar! Aku tidak seperti itu!-"

"Sudahlah Indo, ayo cepat masuk ke kamar mandi!" Tegas Laos yang mendorong Indonesia masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya.

Mereka semua pun segera menyiapkan pakaian yang akan dikenakan oleh Indonesia selagi dia masih mandi, saat Indonesia selesai mandi dia terkejut karena saudaranya yang sudah menyiapkannya untuknya, dia merasa senang telah membantunya walaupun dia tidak ingin merepotkan keluarganya. Indonesia segera memakai pakaiannya, Brunei Darussalam dan Laos membantu merapikan rambut Indonesia, Singapore, Malaysia dan Vietnam membantu Indonesia cara berperilaku yang sepantasnya saat makan malam. Indonesia sudah siap lalu hanya menunggu Russia untuk datang ke rumahnya.

Myanmar melihat jam dinding di rumah mereka dan menunjukan pukul 7 malam, "Hey Indo, apakah Russia memberitaumu kapan dia akan datang untuk menjemputmu?" Tanya Myanmar.

"Sama sekali tidak, tapi aku yakin dia akan datang sebentar lagi.." Senyum Indonesia.

"Kami akan memberitau Papa saat dia sudah pulang, kau tidak perlu khawatir jika kau pulang terlalu malam" Tenang Thailand

"Hey Indo!, sepertinya itu Russia!" Teriak Philippines yang sedang melihat ke arah luar jendela.

Russia datang ke rumah keluarga ASEAN dengan menggunakan mobil nya, dia keluar dari mobilnya dan terlihat dia sangat menawan, dia menggunakan kemeja dan juga mantel yang tebal sepertinya di daerahnya sedang mengalami musim salju. Russia lalu memencet bel rumah dan semua keluarga ASEAN menyuruh Indonesia untuk membuka-kan pintu untuknya. Indonesia yang sudah merah merona lalu membuka-kan pintu.

"H-hai Ruski, kau sudah datang" Sapa Indonesia yang masih malu.

"Tentu saja, aku tidak ingin membuatmu menunggu" Senyum Russia dan memegang salah satu pipi Indonesia yang membuat Indonesia semakin malu. "Ayo kita pergi.." Ajak Russia dan dibalas anggukan oleh Indonesia.

Russia lalu memegang tangan Indonesia dan masuk ke dalam mobil nya, keluarga ASEAN hanya melihat mereka pergi dari jendela dengan beberapa dari mereka memandangnya dengan tatapan yang aneh.

"Aku akan menjadi kakak ipar lalu aku akan mempunyai keponakan" Kata Thailand yang sudah sangat percaya diri.

"Mereka hanya masih berkencan, Thailand.." Ucap Kamboja.

"Kita tidak tau Russia akan menikahi Indonesia dengan cepat atau lama jadi Thailand sudah percaya diri dengan itu" Santai Laos sambil mengangkat bahunya.

"Sebaiknya kita jangan membicarakan hal hal yang berlebihan, kita harus memastikan bahwa hubungan baik-baik saja untuk kedepannya.." Ujar Singapore yang membenarkan posisi kacamatanya.

"Sejak kapan kau bisa sepeka ini jika tentang hal percintaan, Singapore?-" Kaget Philippines yang baru pertama kali mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Singapore yang tidak terlalu mempedulikan tentang hal hal seperti itu.

"Aku tidak peduli jika aku yang mengalaminya, jika itu saudaraku maka aku akan membantunya"

"Kalian semua sedang melakukan apa?" Tanya ASEAN yang tiba-tiba sudah berada di dalam rumah.

"PAPA, KAU SUDAH PULANG?!" Kaget semua anak-anaknya yang tidak menyadari bahwa Papa mereka sudah datang.

Anak-anak ASEAN memberitau bahwa Russia dan Indonesia sedang berkencan di luar dan ASEAN menyetujui hubungan mereka dan membiarkan mereka makan malam di luar selama Indonesia baik-baik saja bersama Russia. Di tempat mereka berdua, Russia mengajak Indonesia kesebuah tempat makan yang mahal dan mewah, Indonesia merasa kagum dengan tempat itu karena dia tidak pernah makan di tempat seperti ini.

"Bagaimana? Kau ingin makan disini?" Tanya Russia dan memandangi Indonesia.

"Jika kau tidak keberatan, tentu aku ingin makan disini, aku tidak pernah makan di tempat semahal dan semewah seperti ini" Sahut Indonesia yang masih kagum.

"Karena kau lebih suka memakan mie kesukaanmu ketimbang makan di tempat ini bukan?" Kata Russia yang cekikikan.

"Hey, itu tidak benar..".

"Jika begitu ayo masuk, kau pasti sudah merasa lapar".

Russia merangkul Indonesia masuk ke dalam restoran itu dan duduk disalah satu tempat yang kosong, Indonesia agak bingung untuk memilih makanan disana karena semua makanannya terlihat sangat lezat di mata Indonesia, Russia yang melihat itu hanya membiarkan Indonesia memilih apa yang dia mau dan cekikikan dengan perilakunya. Indonesia sudah memesan makanannya dan juga Russia, mereka harus menunggu sampai pesanan mereka datang.

Indonesia merasa canggung karena dia tidak memiliki topik pembicaraan untuk mengobrol dengan Russia, dia hanya diam dan menatap ke bawah.

"Kau senang berada disini?" Tanya Russia yang tersenyum lembut.

"Tentu saja, tempat ini sangat keren" Puji Indonesia.

"Baguslah jika kau menyukainya, aku tidak memilih tempat yang salah untuk makan malam kita".

"Sebenarnya... Kau tidak perlu sampai mengajakku ketempat ini, kita bisa pergi ke restoran lain yang sedikit sederhana".

"Jadi kau ingin membatalkan pesanan mu dan pergi ke restoran lain?".

"Tidak seperti begitu maksudku, Ruski-".

"Haha.. aku hanya bercanda, di lain waktu aku akan membiarkanmu memilih tempat makan yang kau inginkan." Tawa Russia dan Indonesia hanya mengangguk.

"Ngomong-ngomong, terima kasih untuk hadiah saat sore tadi, aku sangat menyukainya." Ucap Indonesia yang senang.

"Senang mendengarnya" Kata Russia yang menghela nafasnya. "Jika aku boleh tau apakah Netherlands masih menyukaimu sampai dia menganggapmu bahwa kau akan menjadi miliknya?..."



~To be continued~

Bravery Of Yours 『RussIndo』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang