Muichirou tersenyum. Berkat rumorsnya ia akhirnya sangat diperhatikan oleh sang kekasih.
"Mui kalau pulang eskul kau harus berhati-hati!"
Muichirou terkekeh. Mengelus surai halus milik sang kekasih. "Baiklah." ucapnya merusak tataan rapih rambut milik sang kekasih.(name) mengembungkan pipinya. "Mui kau merusak tataan rambutku!"
"hahaha maaf ya? Baiklah aku kekelas dulu, bye sayang!"
"Jangan panggil sayang!"
"bye honey!"
Hyuko menatap datar kedua pasangan ini.
Hyuko menghampiri (name) yang sedang salting dengan panggilan kekasihnya itu.
"(name) apakah kau tahu?" tanyanya "Kau tahu tidak? Yure senpai sudah meninggal."
(name) yang mendengarnya terdiam. "Benarkah?" tanyanya memastikan.
"benar, katanya ia meninggal karena bagian tubuhnya yang tidak utuh."
Ujarnya berjalan kearah mejanya, diikuti (name) dibelakangnya."Kau tahu dari mana?"
"Aku tahu dari forum kelas, apakah kau tidak melihatnya?"
"Tidak. Pulsa ku habis, aku belum membelinya."
Hyuko memutar matanya malas. "Kenapa tidak minta belikan saja pada Tokitou-san?"
"Kau gila?! Aku tidak ingin dicap perempuan matre!"
"lah?
♡♡♡
Muichirou berjalan kearah perpustakaan.
Rambut panjang mintnya ia ikat. Berjalan menelusuri rak-rak yang berisi bermacam buku.
Dengan telaten ia mengambil buku yang ingin ia baca.
Sudah tiga hari semenjak kabar kematian Yure diperpustakaan, kini Perpustakaan dibuka kembali.
Mengingatnya saja membuat Muichirou tertawa. 'ada-ada saja memang, mana ada hewan buas? Bukankah hanya ada kucing yang suka berkeliaran?'
Muichirou menggeleng, dengan cepat pergi kekelasnya.
"Yah bagaimana pun itu bukan urusanku."
Gumamnya.
Berjalan dengan tenang tanpa gangguan itu sangat ia nikmati. Tangannya yang menggenggam buku kini ia ganti untuk menggenggam tangan sang kekasih yang kebetulan berada dikoridor."Hai Mui!"
"Halo, kau sedang apa?"
"sedang baca buku."
"Ouh yasudah aku kekelas ya? Bye honey!"
Ucapnya lari meninggalkan sang kekasih yang sedang memerah pipinya."Hahaa lucunya kekasihku sampai ingin aku tak melepaskannya."
Ucapnya pelan dengan seringainya."Yah dia pacarku sudah pasti aku tak melepasnya kan?"
Muichirou tersenyum dengan ucapannya.
"Oi Tokitou! Kau darimana saja?"
Muichirou hanya menatap datar. "Aku? Habis bertemu dengan (name)."
Ujarnya pergi meninggalkan orang itu."Oi bocah tunggu!"
"Kau lama sekali Uzui-san! Apakah karena kau sudah tua?"
"Kurang ajar kau!"
♡♡♡
Sekarang sudah memasuki bulan Desember . Salju sudah mulai turun.
"Hari ini dingin sekali."
Gumam seorang gadis yang berjalan dipinggir taman dengan pakaian hangat yang cukup tebal."(name)?"
Sang pemilik nama menoleh menatap seorang pemuda yang berada dibelakangnya."Mui?"
Sang pemuda tersenyum, sedikit berlari kearah sang gadis lalu memeluknya."Wah Mui? Kenapa tiba-tiba?"
Mui tak menjawab justru ia mengeratkan pelukannya pada sang kekasih."Aku merindukanmu."
"eh? E-Aku juga merindukanmu."
Muichirou mengangguk. Menciumi dahi sang gadis dengan kecupan lembut. Kini banyak orang yang memperhatikan mereka."Mui lepas dulu!"
Muichirou menggeleng."Tidak. Biarkan saja mereka."
Ucapnya dengan santai."Ayo pulang aku kedinginan!"
"Baiklah ayo ku antar."
Muichirou menggenggam tangan kekasihnya itu, Berjalan menelusuri jalanan yang sudah tertutupi salju.
♡♡♡