『SHISUI CHRONICLES』

HATSUKOI

CUSS!!  (っ'-')╮=͟͟͞͞♥ BAGIAN KEDUA!

Warning : ooc / typos / dll.

‪=͟͟͞͞(=͟͟͞͞(=͟͟͞͞(  °ω°)‬

Semenjak pertemuan pertama itu, Shisui kerap kali melamun bahkan saat masih di kelas. Membuatnya mendapatkan lemparan penghapus papan tiga kali dalam sehari.

Kalian tanya kenapa ia melamun?

Tentu saja karena memikirkan lelaki cantik tempo hari yang ditabraknya.

Dan kini tekadnya sudah bulat untuk mencari tau siapa sosok lelaki itu sebenarnya.

-

-

Dimulai dari tempat dimana ia bertemu lelaki itu, Shisui memulai pencariannya.

Dengan mengendarai sepeda pemberian ayahnya, ia berlalu lalang melewati pertokoan, gang-gang sempit bahkan taman kota, Shisui tak juga menemukannya.

Sempat berpikir jika lelaki itu adalah pelancong yang kebetulan singgah membuat Shisui hampir kehilangan harapan.

Ia meneruskan pencariannya hingga hari keempat.

Dan Shisui menemukannya.

-

Ia melihatnya.

Shisui melihat lelaki silver itu tengah berjalan sambil membawa beberapa kantung belanjaan di kedua tangannya. Sepertinya baru saja pulang dari belanja?

Dengan jarak yang cukup aman, setidaknya beberapa meter dari si target, Shisui mengamatinya.

Jujur saja sebenarnya Shisui tak bermaksud menguntit, tapi salahkan rasa penasarannya juga rasa rindunya yang tiba-tiba saja membuat dirinya－ yang dianggap pecundang oleh teman-teman biadabnya－ nekat, super nekat, tapi ia cukup tahu diri karena ia tak ingin membuat si cantik jadi terganggu akan keberadaannya.

Lelaki itu berjalan cukup cepat, seperti tergesa tanpa melihat sekitar sama sekali.

Awalnya Shisui bertanya-tanya hingga ia baru menyadari jika bukan hanya dirinya yang tengah mengamati lelaki itu.
Shisui melihat sekitar, dan benar saja! Ia baru menyadari jika banyak orang menatap lelaki itu. Beberapa gerombolan wanita begitu antusias mengamati sembari bergunjing yang entah apa Shisui tak ingin tau. Bahkan para lelaki dari yang muda hingga sudah kakek-kakek begitu intens mengamati si silver hingga salah seorang dari mereka tak sadar jika mereka telah menuang kopi ke gelas hingga tumpah seluruhnya.

Seolah seluruh dunia telah teralihkan kepadanya.

Astaga.. padahal ia baru saja jatuh cinta, masa saingannya seluruh kota tempatnya tinggal begini?

-

Kemudian samar-samar ia mendengar ucapan orang-orang yang cukup membuatnya terkejut.

"Hei sudah, berhenti mengamatinya, dia sudah punya suami!''

-

JDEEERR!

Ibaratnya seperti terkena sambaran petir di siang bolong meski nyatanya sekarang sudah menjelang sore, Shisui membatu.

-

-

"－Hah?!''

-