『SHISUI CHRONICLES』

SORROW

Halo~
Untuk chapter kali ini saia ganti sudut pandang ya.. (o´艸')

Selamat membaca...

へのへのもへじ

-

"Hei, kenapa kau meninggalkanku secepat ini?''

"Kau bersumpah akan selalu ada untukku''

"Kau bersumpah didepan ayahku..''

Kakashi tak mampu menahan air matanya, masih terlalu sulit untuknya menerima kematian suaminya.
Yang bahkan mayatnya tak ditemukan.

"Tapi, apa yang kau lakukan sekarang? Kau mengingkari sumpahmu..''

Bagaimana cara ia melanjutkan kehidupannya setelah ini?

Orang-orang datang kemari dengan duka cita, namun Kakashi merasa sebagian dari mereka terlihat bahagia dengan kematian suaminya.

Di hari-hari berikutnya, mereka datang silih berganti berkata ingin menghibur kesedihannya dan mengambil kesempatan mencoba menyentuhnya.

Jika ia tak ingat untuk tetap bersikap baik, atau ingat akan kesulitannya dalam berinteraksi dengan orang lain, Kakashi sudah pasti menghajar mereka satu per satu.

Kakashi bahkan tak berani keluar rumah sejak keluarganya pamit kembali ke kampung halamannya, meninggalkan Kakashi seorang diri.

"Baru dua bulan aku tinggal disini..

Dan sekarang kau pergi begitu saja?''

Kakashi menatap satu-satunya foto dirinya bersama suaminya itu dalam genggamannya.

Suaminya memang sedikit aneh, ia tak suka difoto. Ia juga tak memasang nama keluarga di pagar rumah mereka.
Kakashi tak mempermasalahkannya, mungkin karena alasan pekerjaan juga.

Karenanya tiap Kakashi mendapat kesempatan mendokumentasikan kenangan bersama, sekalipun itu hanya sekali, Kakashi merasa bahagia sekali.

Ini adalah foto terakhirnya bersama suaminya, sebelum pria yang dicintainya itu pergi bertugas di luar negeri.

Memilih melaksanakan tugas negara sebagai tanggung jawabnya sebagai abdi pemerintahan.

Berjanji begitu tugasnya selesai, dia akan pulang dan mereka akan pergi berlibur berdua.

Kakashi bahkan sudah mempersiapkan keperluan keduanya untuk berlibur.

Tetapi..

Takdir seolah ingin bermain-main dengannya.