へのへのもへじ
(。ŏ_ŏ。)
Seperti baru saja terjadi badai di hari yang cerah, sebuah kabar mengejutkan tiba-tiba terdengar di telinga Shisui pagi itu.
''Kau dengar kabar itu? Suami Kakashi meninggal dalam tugas''
-Hah?
Shisui tak mempercayai itu pada awalnya, hingga akhirnya ia melihat dengan mata kepalanya sendiri.
Seorang seperti Komandan pasukan dan beberapa pasukan kecil terlihat baru saja keluar dari rumah Kakashi-san yang dipenuhi oleh karangan bunga turut berduka cita.
Dan setelahnya ia melihat raut kesedihan dalam wajah cantik Kakashi.
Dia pasti hancur.
Shisui takkan pernah melihat senyuman cantik itu lagi setelah semua ini terjadi padanya.
'Kakashi-san..'
-
-
"Shisui-kun?''
Entah keberanian macam apa yang telah memaksa kedua kakinya datang ke tempat yang seharusnya tak ia datangi. Setidaknya tidak dalam waktu dekat pasca kabar duka itu.
Shisui berpakaian cukup rapi hari ini, ia datang hanya dengan membawa keberanian, ia tak ingin terus-menerus melihat Kakashi berduka dan menangis.
Apalagi sejak hari kematian suaminya, Shisui sama sekali tak menjumpai lelaki itu selama lebih dari seminggu.
"Ano.. Kakashi-san, maaf jika aku mengganggu waktumu-''
Kakashi menggeleng pelan, dan berkata,
"Tidak, kau sama sekali tak mengganggu waktuku. Masuklah, Shisui-kun''
Terdapat senyum kecil yang terlihat amat dipaksakan di wajahnya.
Shisui tau bahkan saat pertama kali membuka pintunya, Kakashi terlihat tak baik-baik saja.
Tatapannya sendu, kulit putihnya terlihat lebih pucat dari terakhir kali Shisui melihatnya.
Apalagi kantung matanya yang sedikit menggelap dan bekas air mata di sudut matanya tak luput dari penglihatan Shisui.Shisui kembali duduk canggung di sofa ruang tamu. Rumah yang terlihat amat nyaman itu seketika berubah. Seperti Kakashi bahkan tak memperhatikan sekelilingnya.
Ia melihat Kakashi datang dengan membawa secangkir minuman untuk Shisui.
Jemarinya terlihat gemetaran saat meletakkan cangkir berisi teh itu di depan Shisui.
"Kakashi-san, a-aku.. maaf aku malah semakin merepotkanmu. Seharusnya aku tidak data-''
"Terima kasih sudah datang kemari, Shisui-kun'' ucapnya begitu lirih.
"Kakashi-san..''
Hati Shisui ikut terluka melihat Kakashi seperti ini.
Padahal baru beberapa hari yang lalu ia dan Kakashi berbincang santai bahkan lelaki ini mentraktirnya makan makanan favoritnya.
"Tidak banyak yang datang kemari pasca suamiku meninggal. Bahkan keluargaku tak bisa terlalu lama menemaniku. Jangan merasa bersalah karena datang kemari, aku senang kau disini''
Shisui hanya diam mendengarkan.
"Padahal aku ingin mengenalkanmu padanya jika suatu hari ia pulang dari tugasnya, kupikir nantinya kalian akan bisa jadi teman. Kalian sedikit mirip''
Kakashi menutup ucapannya dengan tawa yang dipaksakan.
Dan Shisui tak tahu harus berkata apa.
Kakashi bilang jika dirinya sedikit mirip dengan suaminya?
Apa karena itu Kakashi mau sedikit terbuka dengannya?
Shisui sama sekali tak pernah memikirkan kemungkinan itu.
-
⁺o(⁎˃ᴗ˂⁎)o⁺‧•͙‧⁺
Dua minggu berlalu, Shisui tengah dalam perjalanan pulang saat ia tak sengaja melihat Kakashi tengah berbincang dengan seseorang -yang entah siapa- di sebuah restoran.
Rasa penasarannya membawa Shisui kembali mengikuti Kakashi yang ternyata di antar pulang oleh lelaki pirang itu.
Ia sedikit terlambat karena begitu ia sampai, Shisui melihat lelaki itu seperti berpamitan pada Kakashi.
Dan setelahnya hampir membuat Shisui terlonjak kaget karena yang matanya lihat adalah lelaki bersurai pirang itu memberikan kecupan di dahi Kakashi.What?!
Shisui mencubit pelan tangannya berharap yang dilihatnya adalah kebohongan. Namun sayangnya semua itu adalah kenyataan.
Shisui kemudian melihat lelaki itu meninggalkan rumah Kakashi, memasuki mobil hitamnya dan melaju pergi entah kemana Shisui tak peduli.
Kedua matanya lantas melihat ke arah Kakashi yang juga sudah menghilang dibalik pintu rumahnya.
-
-
Hari-hari berikutnya membuat Shisui semakin sebal karena saat ia kembali melihat Kakashi berjalan di trotoar kota, orang-orang yang dulu hanya bisa menatapnya dari jauh, kini mulai berani menyapa bahkan memanggil nama Kakashi.
Belum lagi ada orang tua yang tak tahu diri mendekati Kakashi hanya untuk mengambil kesempatan memegang tangan atau bahkan lebih kurang ajar lagi berani memeluk Kakashi. Berpura-pura salah orang atau alasan tak masuk akal lainnya.
Shisui amat marah melihat itu.
Ia bahkan belum pernah sekalipun menyentuh Kakashi.
Berengsek!
-
ヾ(:3ヾ∠)_ tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
『SHISUI CHRONICLES』
FanfictionUchiha Shisui jatuh cinta pada sosok 'malaikat yang jatuh tersangkut di bumi' dan ia bersumpah akan memperjuangkan perasaannya! Akankah perasaannya terbalaskan? 👇 『Sampul sudah saia upgrade! 😆』 Disclaimer : Naruto belong to MK-sensei