3 bulan telah berlalu. Masa pengobatan maupun proses penyembuhan Ica, kini semakin membaik dan ia kembali ke sekolah dengan penuh semangat. Lebih tepatnya semangat untuk menyingkirkan Filo. Karena ia tau sejak awal kelas 10, Filo merupakan musuh bebuyutannya.
Hingga sama-sama menyukai seorang
Most Wanted-nya SMA Mahardika dan hal itu tentu membuat Ica semakin membenci Filo~~~
Sebuah mobil Black mendarat sempurna di depan gerbang sekolah.
Para siswi kini berbisik-bisik seolah mengenali sang pemilik mobil.
Dua orang turun dari mobil itu, tanpa menghiraukan sekelilingnya."Anterin gue sampe kelas ya Ri," tutur Ica lemah lembut dibalas anggukan oleh Fari.
"Tiba-tiba kepala gue sakit, lo bisa beli gue teh anget nanti?" tambah Ica tersenyum.
"Iya. Entar sekalian gue balik ke kelas dulu."
"Makasi yaa," Ica tersenyum simpul.
"Ratu drama kembali guys!"
"Liat tuh gak cocok! Cocok sama Filo!"
"Caper banget!"
"Tengil banget jadi cewe!"
"Beban semua orang fiks!"
"Gak usah didengerin," Fari melirik Ica sekilas seraya menautkan kedua jemarinya dengan Ica, lalu mengenggam erat.
"Iya, gak papa kok Ri, gue udah biasa," ucap Ica dramatis.
"Gue pasti berusaha, sebisa mungkin untuk ngejaga lo, jadi lo tenang aja."
Fari menatap Ica nanar, ia tidak tega jika para siswa maupun sisiwi terus membully Adiknya. Bagaimanapun juga, Ica adalah tanggung jawabnya sebagai Kakak pengganti Arisa. Yaitu cinta pertamanya yang telah tiada.
"Makasi ya Ri," tutur Ica tersenyum lembut, dibalas senyuman manis oleh Fari. Kemudian melanjutkan langkah mereka menuju kelas.
~~~
"Gimana hasil pencariannya minggu ini?" Farel duduk di samping Fari yang kini sedang sibuk mengutak-ngatik handphone-nya."
"Belum bisa dipastikan, karena datanya ada yang hilang," Fari memposisikan duduknya menghadap Farel.
"Oke, pulang sekolah kita omongin lagi di markas."
"Ya."
Seorang lelaki berkacamata yang tak lain Adit tergopoh-gopoh menghampiri kedua orang yang kini sedang berbicara serius.
"Ri ...., H-h-h," panggil Adit dengan napas tersenggal-senggal.
Fari dan Farel mengerutkan keningnya
"Ada apa dit?" tutur Fari"Lo gak papa kan?" imbuh Farel
"I-t-u I-c-aaa ....," Adit menggantungkan kalimatnya.
"Kenapa dengan ica!" Fari sontak berdiri
"Ic-a be-ran-tem sa-ma Fi-lo"
Dengan sigap Fari langsung saja berlari di ikuti oleh kedua sahabatnya.
Kelas Xi Ips 1 kinisedang ricuh. Ruangan kelas tersebut di gerumbungi oleh beberapa siswa dan siswi dari kelas 10 hingga kelas 12. Hanya demi menonton aksi perkelahian antara dua siswi yang kini sedang bergelut hebat.
"Huuuu .... Huuuu ...."
"Filo .... Filoo .... "
"Semangat Filoooo ...."
"Tangkis aja Fil!"
"Keluarin otaknya Fil!"
"Iya, biar gak drama lagi huu!!"
YOU ARE READING
following you
Teen FictionMemperjuangkan sesuatu yang sulit untuk dicapai memang cukup melelahkan. Sama halnya dengan Filo, gadis remaja menduduki bangku kelas 11 SMA tersebut, selalu sabar dan kuat ketika menghadapi Fari yang selalu menolak dirinya. Apalagi fakta terbaru...