2. MY LOVE STORY

98 41 124
                                    

Selamat membaca..

ººº

Selasa. Hari yang sangat melelahkan, kenapa? Karena kelas Aurel mengadakan pelajaran  olahraga. Seperti sekarang, mereka sedang berlari mengelilingi lapangan sekolah. Hanya lapangan sekolah, tapi lelahnya bukan main. Ya iyalah, lapangan nya aja segede apa tau, pantes aja kalo capek.

"Gila sih! Berapa puteran lagi sih?" tanya Aurel dengan lengan lengan mengelap keringat di dahinya. Oliv yang sedang berlari di depan Aurel pun menjawab, "Tiga lagi. Kita kan udah tujuh puteran!" balas Oliv dengan sedikit berteriak.

Mereka terus berlari mengelilingi lapangan, namun hal tidak di sangka terjadi.

Brugh!!!

Oh tidak! Kevin terjatuh dengan posisi tengkurap dengan lengan yang kegeser ke depan, dan tentu membuatnya luka. "Bangsat!" desis Kevin dan langsung bangkit. "Maksud lo apa, hah?!" tanya Kevin kepada Raka dengan mencengkram kerah baju Raka.

Sedangkan Raka hanya menunjukan wajah  senangnya ketika Kevin marah. Aurel dan teman yang lain pun mengerumuni Kevin dan Raka.

"Kevin! Lepaskan Raka!" intruksi Pak Maman selaku guru olahraga. Namun Kevin tidak menghiraukannya, ia malah semakin mencengkram kuat kerah baju Raka dan menatap penuh amarah kepada Raka.

Aurel yang melihatnya pun langsung mendekati Kevin dan memegang lengannya. "Kevin, lepasin." ucap Aurel lembut dan membawa turun secara perlahan lengan Kevin. Raka yang melihatnya jelas sangat kesal.

"Raka! Kenapa kamu melakukan ini kepada Kevin?!" tanya Pak Maman menatap Raka. Sedangkan Raka hanya menatap malas kemana-mana malas untuk menatap Pak Maman. "Kenapa Raka?!" lanjut Pak Maman.

"Gak sengaja." balas Raka acuh. Kevin jelas sekali ingin menonjok wajah Raka, namun segera di halangi oleh Aurel. "Emang dasarnya lemah." lanjut Raka.

Pak Maman menggelengkan kepalanya tidak percaya, "Kamu itu, alesan. Kamu Bapak hukum dengan hukuman lari lapangan 10 putaran, sekarang!" intruksi Pak Maman tak terbantah. Raka hanya menurut dan hendak melakukan hukuman, namun di tahan oleh Pak Maman. "Satu lagi, karena kamu keluar saat jam pelajaran, maka setelah lari lapangan, kamu harus membersihkan toilet laki-laki." lanjut Pak Maman.

Raka hanya diam dan langsung memutari lapangan. Pak Maman hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah laku murid yang satu itu. "Ya sudah, yang lain lanjut untuk bermain Bola Voli. Terkecuali Kevin. Bela, antar Kevin ke UKS dan obati dia. Rama dan Tiyas, kalian ambil Bola Volinya." titah Pak Maman. Rama dan Tiyas mengangguk, namun Bela tidak.

"Pak, mendingan Kevin sama Aurel aja, Pak!" usul Bela membuat Pak Maman bingung. "Emangnya kenapa sama kamu?" tanya Pak Maman. Bela hanya tersenyum,  "Karena Aurel pacarnya Kevin, Pak!" jawab Bela lantang. Sedangkan Aurel hanya merutuki kelemesan teman kelasnya itu.

Pak Maman hanya menggelengkan kepalanya atas ucapan Bela. "Kalian ini, sudah pacaran-pacaran aja." ucap Pak Maman. "Ya sudah, Aurel bawa Kevin ke UKS." lanjut Pak Maman. Aurel hanya mengangguk dan langsung membawa Kevin menuju UKS.

Di UKS, Aurel mulai mengobati luka di lengan Kevin. Tidak terlalu parah, tapi mengeluarkan darah. Aurel membalutnya dengan perban, setelahnya ia mencium luka yang di balut itu.

"Cepet sembuh ya, luka." ucap Aurel membuat Kevin tertawa.

"Iya, pasti cepet sembuh kok. Kan di cium sama Pacar." balas Kevin berhasil membuat Aurel tertawa renyah. "Pacar?" tanya Aurel di sela-sela tawanya. Kevin menganggukan kepalanya, "Iya, pacar. Kan Aurel sekarang pacarnya Kevin."

MY LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang