5. MY LOVE STORY

75 35 176
                                    

Selamat membaca..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dengan perlahan namun pasti, Raka mulai membuka kedua matanya. Yang pertama kali Ia lihat adalah langit-langit kamar Rumah Sakit. Bukan hanya itu, indra penciumanya pun dipenuhi dengan bau obat.

"Akhirnya sadar juga."

Raka langsung menoleh kearah sumber suara, dan disana terdapat Arka, orang yang menolongnya.

"Gimana keadaan Lo?" tanya Arka.

Raka tersenyum dan mengangguk. "Lebih baik. Thank's Kak."

Arka mengerutkan keningnya atas ucapan Raka. "Thank's? Atas apa?" tanyanya kepada Raka.

"Atas kebaikan Lo yang udah nolongin Gue."

Arka terkekeh dan memberikan satu sentilan di keningnya. Tidak Kevin tidak Arka, selalu saja menyentil kening orang lain.

"Santai. Lagian juga Lo kecelakaan tadi pas banget berpapasan sama Gue." jelas Arka.

Arka terus menatap Raka membuat sang empu merasa aneh. Raka pun memperhatikan dirinya sendiri, karena Ia merasa apa ada yang salah dengan tubuhnya.

"Kenapa, Kak?"

Arka tersenyum dan menggeleng. "Gue salut aja sama Lo. Kuat," ucap Arka tiba-tiba.

Setelah Arka mengucapkan itu, Dokter Rama pun datang dengan satu Perawat.

"Bagaimana keadaan Kamu, Raka? Apa merasa lebih baik?" tanya Dokter Rama.

Raka tersenyum dan mengangguk, "Alhamdulillah lebih baik, Om." balas Raka.

"Syukur Alhamdulillah kalau begitu." Dokter Rama berucap seraya menatap iba Raka.

"Kenapa, Om?" tanya Raka.

Dokter Rama menggeleng dan langsung berpamitan untuk pergi setelah selesai memeriksa Raka. Raka tidak ambil pusing, mungkin Dokter Rama sedang banyak fikiran.

Arka kembali mendekati Raka. "Lo gak papa 'kan Gue tinggal balik? Besok Gue kesini lagi, okay?" tanya Arka.

Raka terkekeh kecil dan mengangguk. "Lo balik aja, Gue gak papa. Yang ada Gue makasih banget karena Lo tepat banget bawa Gue kesini."

Arka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa malu. "Sorry, bukan maksud Gue berbuat lancang. Gue cuma kaget aja pas Dokter Rama bilang kalo ini kali pertama Lo ke Rumah Sakit sama saudara. Padahal Gue bukan saudara Lo," ucap jelas Arka.

"Rileks, Bro. Gak papa sumpah, jangan ambil pusing." tenang Raka.

"Pinta Gue cuma satu, Kok." lanjut Raka membuat kening Arka berkerut kesekian kalinya.

"Lo mau minta apa? Oh iya! Lo belum makan, Gue pesen makan dulu kalo gitu sebelum balik." kata Arka.

Raka menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, sangat tipis. "Enggak, Gue belum laper. Kalo laper, nanti Gue ke kantin sendiri, tenang aja."

MY LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang