4. MY LOVE STORY

72 38 173
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mentari pagi terlihat memaksa masuk menerobos tipisnya gorden kamar gadis cantik yang masih tertidur nyenyak. Suara ketukan pintu sudah sedari tadi berbunyi, namun tidak membuatnya bergeming.

Tok, Tok, Tok.

"Ade!! Cepet bangun, kamu kan sekolah!" teriak Tasya di depan pintu kamar Aurel.

Tasya terus mengetok pintu itu, namun tetap saja tidak ada respon. "Kalo ada Kakak Riko, pasti langsung bangun. Coba minta tolong Papa, deh. Siapa tau Aurel bangun." Tasya langsung bergegas turun ke lantai bawah untuk menghampiri Bram yang sedang meminum Teh Hangat di ruang kerjanya.

Sedangkan Aurel, ia mulai terusik dengan silau nya mentari pagi. Perlahan namun pasti, kelopak mata indah itu mulai terbuka dan memperlihatkan bola mata coklat Aurel.

Aurel terdiam, "Matahari ...." guman Aurel. Lengannya mulai mengambil handphone yang berada di dekat bantalnya.

06:21

"What?!" Aurel langsung terduduk saat mengetahui sudah siang. "Si anjir! Mana bisa begini?! Ni Hp cepet banget kayaknya, haishh!!!" heboh Aurel dan langsung pergi ke kamar mandi.

"Kalo sampe telat lagi, bisa-bisa dapet ceramah lagi dari Pak Tiger. Et dah!" masih dengan menggerutu, Aurel tetap mandi.

Cukup lama ia di kamar mandi, Aurel keluar dengan setelan seragam SMA 7 HARAPAN. Rambut yang terurai indah, dengan sedikit sentuhan jepit rambut kecil.

Tok, Tok, Tok.

"De? Udah setengah tujuh, kamu kok belum bangun?" suara Bram membuat senyum Aurel terukir indah.

Aurel bergegas membuka pintu kamarnya. Terlihat Bram memakai setelan baju santai. "Papa gak ke Kantor?"

Bram tersenyum dan menggeleng, "Enggak. Hari ini jadwal kosong, jadi Papa gak ke Kantor dulu."

Aurel menganggukan kepalanya mengerti. "Ya udah, yok. Tadi Mama ke sini, tapi kamu masih tidur."

Mata Aurel membelo tidak percaya. "Mama? Ke sini?"

Bram menganggukan kepalanya. "Iya, tapi kata Mama, kamu gak bangun-bangun. Makannya Papa yang ke sini."

"Udah yuk, kamu sarapan dulu. Papa yang anter kamu ke sekolah." lanjut Bram dan langsung menggandeng lengan Aurel untuk pergi kebawah.

Saat di meja makan, terlihat Tasya yang sedang menata makanan. "Good Morning, Ma!" sapa Aurel mengawali harinya dengan mengecup kedua pipi Tasya bergantian.

Tasya tersenyum, "Morning sayang." Tasya melirik Aurel yang terlihat masih mengantuk.

"Kenapa tadi Mama panggil-panggil gak bangun, hm?" tanya Tasya lembut.

Aurel menggaruk tengkuknya yang sama-sekali tidak gatal. "Maaf, Ma. Aurel tadi gak denger, jadinya kesiangan." jelas Aurel.

Tasya mengangguk dan tersenyum. "Ya udah, sekarang kamu sarapan dulu, baru berangkat ke sekolah."

MY LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang