chapter 20

78 11 0
                                    

"Jadi?" Baru juga masuk wahananya udah nanya nanya aja

"Jadi apanya? Lo gak jelas banget sih!" Rendy cuma bisa sabar ngeliat adik temen pacarnya Jerry

"Ishh lo belum jawab pertanyaan gua!"

"Pertanyaan yang mana?"

"Kalo pikun jangan kebangetan napa?"

"Astaga Rei gua salah apa sih? Gua beneran lupa pertanyaan yang mana, lagian lo tadi tanya banyak banget!"

"Hadehh, kenapa lo keluar dari circle itu!?" Jawab Reina dengan sebal

"Oalah tentang itu, ya gua keluar karena pengen aja"

"Lo kalo bohong pinteran dikit napa?"

"Keliatan banget ya.. " Tanya Rendi yang dijawab anggukan oleh Reina

"Heh... " Rendy menghela napasnya "gua keluar karena gak tahan sama kelakuan mereka, dirumah nyokap selalu bilang harus temen sama semua gak boleh membedakan sedangkan gua kalo disekolah tau sendiri lah ya!"

"Iya sih.. Genk lo tu termasuk yang paling ditakutin di sekolah apalagi sama introvert kayak gua"

"Hmm, iya juga ya! Kalo di pikir pikir perlakuan mereka udah kelewat batas apalagi si Adam"

"Emang si adam Kenapa?" Tanya Reina penasaran karena selama ini ia belum pernah di bully oleh orang yang bernama Adam biasanya lelaki itu akan bersandar di dinding sambil melihat perlakuan kaki tangannya

"Lo gak tau?!! Kalo boleh bilang tu orang bangsat banget"

"Bangsat apanya?"

"Lo pasti kenal anaknya pak Bimo!"

"Kenal, emang kenapa?" Tanya Reina lagi

"Nah si Dinda itukan pernah ada kasus sama Adam, tapi yang kena hukum Adam nya doang, gak Terima dong Adamnya terus minggu lalu dia ngurung Dinda di kos nya dan bodohnya gua baru tau kemarin lusa" Jelas Rendy

"Terus Dinda gimana?"

"Gak tau deh"

"Oh ya gua lihat lihat sekarang lo jarang nongkrong di rooftop" Lanjut Rendy

Reina yang mendengar itu membulatkan matanya "jadi lo tau!"

"Jelas! Bukan Rendy namanya kalo gak tau"

"Jangan² lo yang nglaporin!"

"Gue gitu loh! Kenapa mau marah?" Ujar Rendy sombong sedangkan Reina hanya berdecih

"Gak papa kali, gua gak ngrokok tetep keren!"

"Gua bukan masalah keren apa enggaknya bege! Tapi gara gara lo point gua di kurangi 5! Kan kampret"

"Cuma 5 doang sedih, lo tahu karena gua nglaporin lo point gua nambah 10"

"AAAAA RENDY KAMPRET.. "

"Hahahaa... " Tawa Rendy mengisi ruang tersebut

"Oh ya Rei ucapan gua yang kemarin jangan dibawa serius ya!"

"Iya sans aja! Semua ucapan yang gak baik buat gua itu gak pernah gua dengerin"

"Pantesan.. "

"Ya gimana ya? Kalo gak gitu mungkin kita gak bisa lihat indahnya bintang malam ini bisa jadi kalo gua dengerin,gua udah jadi bintang di antara bintang bintang itu" Mata yang tadinya mengarah ke langit malam yang indah Reina geser untuk melihat seorang Rendy

Yang Reina tangkap dari kedua mata indah itu adalah suatu kebingungan, "lo gak ngerti bahasa gua ya?" Yang ditanya menggeleng polos

"Hehe, kalo gua ngedengerin omongan pedes lo waktu itu... " Reina menjeda ucapannya dan kembali menatap langit malam " .. Gua udah mati"

Berkhayal || RenNingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang