chapter 22

78 10 0
                                    

Di dalam sebuah kamar bertema simple terlihat seorang gadis yang masih tidur nyenyak, rasanya nyaman karena suhu udara dan suhu badannya sangat cocok

Di luar kamar lelaki muda nan tampan yang juga terlihat nyaman walau hanya menggunakan bed sofa. Keduanya masih terlelap dalam mimpi

Sedangkan pemilik apart masih sibuk mengganggu pujaan hati yang sedang membuat sarapan

"Je katanya tadi mau bantu bangunin!"

"Tunggu dulu, masih mau peluk kayak gini" Dengan mendesalkan kepala di leher Jimmy ia menghirup aroma khas yang menjadi candu nya

Karena kesal Jimmy mencubit pinggang sang pacar membuat si empu menjauh
"Ihh udah dikira gak geli apa!? Mending bangunin Reina sama Rendy sana!"

"Morning kiss dulu"

"Ck... Bangunin dulu!"

"Gak, maunya morning kiss dulu"

"Bantuin gua bangunin atau no kiss selama sebulan eh setahun"

"Yahh kok gitu sih" Walau menggerutu Jerry tetap melakukan perintah Jimmy

Jerry lebih memilih membangunkan Reina terlebih dahulu alasannya dia malas bangunin Rendy yang kalo tidur cosplay orang meninggal

"Rei bangun"

Tak ada pergerakan sama sekali

"Rei, bangun udah pagi"

Masih sama tak ada pergerakan, atau mungkin Reina termasuk salah satu anggota sekte sulit dibangunin

Akhirnya Jerry hanya mematikan AC membuka jendela dan menarik selimut Reina

"Sekali lagi kakak bangunin kamu kalo gak bangun... Ya bangunin lagi"

"Reina bangun udah pagi"

Ternyata sama saja gak ada pergerakan

Di sisi lain

"Dasar anak gak berguna!"

Plakk

"Mo-mommy"

"Jangan panggil saya mommy, kamu udah bikin saya malu di depan banyak orang"

"Pokonya kamu tetap disini gak boleh keluar sebelum saya ijinin"

DOKK...

Pintu tertutup dengan kencang membuat seorang gadis kecil ketakutan

Awalnya si gadis cukup menerima tapi tiba tiba lampu di matikan membuat ruangan berisi barang bekas tersebut menjadi gelap

"Mommy... Hidupin lampunya Ei takut"

"Mommy... Hiks.. Hiks bukain di sini gelap"

"Bukain Ei takut.. Mommy bukain Ei janji gak nakal lagi Mommy"

DUARR...

"MOMMY.. " Suara petir membuat si gadis ketakutan dengan menutup telinganya dan meringkuk di atas kardus yang akan menjadi alas tidurnya, ia menangis

Di luar ruangan itu seorang wanita malah tidak merasa kasian yang ada dia kesal karena anak yang sekarang ia kurung sudah membuatnya malu dengan mengaku ke publik bahwa anak itu adalah anaknya padahal publik belum tau bahwa ia telah menikah

"Dasar anak tak tau di untung"

Si kecil masih saja meringkuk ia mencoba membuka matanya, yang ia lihat sekarang adalah kegelapan tak ada seorangpun yang membantu nya

Ia terduduk menenangkan diri sendiri, entah karena apa pikirannya tiba tiba kosong tak ada ketakutan tak ada kesepian tiba tiba saja ia melihat seorang lelaki di dalam gelap

Berkhayal || RenNingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang