BUK...
"Apa ini?" Tanya seseorang setelah melempar sebuah kotak tempat rokok
"Seorang siswi pintar, dikenal banyak orang berasal dari sekolah PUTRA MAHKOTA merokok" Lanjut orang itu
"Reina Bening Karizo bisa jelaskan? Atau perlu saya panggilkan orang tuamu!?"
Yap, Reina ketahuan merokok saat itu dia berada di rooftop untuk menenangkan pikiran nya, namun ada seseorang yang melihat itu dan melaporkan pada guru BK
"Kamu mau jadi apa kalo merokok gini ha? Mau jadi gentle? Memang dengan merokok masalah kamu terselesaikan ha?" Tanya guru tersebut
Sebenarnya Reina begitu malas untuk berada di sini, ia akui ia melakukan hal salah namum tak perlu di tanya sampai sebegitu nya
"Jawab Rei malah diam saja!"
"Merokok memang tidak menyelesaikan masalah bu, tapi dengan merokok beban pikiran saya bisa berkurang, saya bisa jadi lebih santai" Jawabnya jujur, ia di kenalkan rokok pada saat ia SMP teman temannya yang memberi tau dan karena itu sekarang ia menjadi perokok
Guru BK yang sudah tak kuat menghadapi nya hanya berkata "telfon orang tuanya saja cepat!"
Reina yang balik badan akan meninggalkan ruangan malah di tanya lagi. "Mau ke mana kamu? Urusan ini belum selesai ya!" Sepertinya semua guru BK sama saja, sama sama banyak bacot
"Mau cari angin, disini sumpek panas" Jawab Reina dengan wajah datarnya
Karena kesal guru itu akhirnya tak menghiraukan Reina
.
.
.
Dan disini lah Reina berada, di taman belakang sekolah yang terkenal angker karena banyak rumor yang beredar bahwa dulunya tempat itu adalah kuburan.
"Jojo" Ucapnya lirih
"Reina, kenapa lagi?" Jawab Jojo dengan cepat
"Aku capek Jo, kenapa mereka semua gak ngerti aku?" Tanya Reina
"Reina mau nangis? " Yang di tanya hanya diam saja, ia tidak menjawab apapun tapi air mata yang keluar menjelaskan semua
"Kenapa aku harus terjebak waktu itu? Di paksa merasakan rokok yang akhirnya aku sendiri yang kecanduan" Ucap Reina sambil menahan tangis
"Aku mengerti, rokok itu tempat mu melarikan diri bukan? Semua orang pasti memiliki pelarian, entah itu hal baik atau buruk kau juga pernah bercerita teman mu hampir meninggal karena over dosis, itu adalah salah satu pelarian yang buruk" Jelas Jojo panjang lebar
"Lalu bagaimana dengan Daddy? Kenapa dia menceraikan mommy dan memilih orang asing itu?" Tanya Reina lagi
"Itu belum pasti Reina, menjalankan rumah tangga memang sulit itu semua bukan tentang rukun, harmonis, sayang tapi tentang komitmen, cinta dan banyak hal lagi. Jika soal kedua orang tua mu, lebih baik kau bertanya langsung pada Daddy mu minta penjelasan nya"
Tuturnya lagi yang di dengarkan oleh Reina"Tak apa, menangis saja jika itu membuat mu lebih baik tapi jangan terlalu sering menangis, Jojo gak suka oke" Ucap Jojo sambil mengelus surai hitam milik Reina. Walau tak terasa apa pun secara harafiah tetapi Reina merasakannya
"Thanks again Jo, you emang yang ter the best" Ucap Reina yang mulai membaik
"Hadeh bahasa Jaksel nya mulai!" Setelah mengucapkan hal itu Reina tertawa begitu keras sampai melupakan masalah nya
Setelah beberapa drama antara Reina dan Jojo, salah satu dari mereka Reina sudah kembali ke Ruang BK di situ ada Daddy dan satu orang lagi yang di kenalinya namun tak tahu namanya
"Jadi begitu pak ceritanya, tolong anaknya lebih di awasi" Ucap guru BK itu setelah menceritakan kejadian yang di laporkan tentang Reina
"Baik Terima kasih atas perhatian yang di berikan, saya sekalian pamit pulang" Ucah Daddy nya
Setelah pamit pamit, kini mereka bertiga ada di mobil, tadi pagi Reina memang marah kepada Daddy nya tapi setelah mendengar pendapat Jojo sepertinya ia menjadi lebih baik tapi bukan berarti ia sudah menerima orang tersebut
"Reina sayang mau makan apa? Hem" Tanya Daddy membuka percakapan
"Makan rumah saja, nenek pasti sudah memasak lagi pula aku belum lapar" Setelah mengucapkan hal itu perut Reina berbunyi cukup keras. Ahh memalukan 🙃
"Yakin gak lapar, hari ini nenek bilang dia gak bakal masak?" Goda Daddy nya
"Terserah saja kalau begitu" Jawaban termudah jika bingung mau jawab apa.
"Kalau begitu Chris, kau mau makan apa" Tanya Daddy kepada wanita di samping nya
"Bagaimana jika emm" Ia terlihat sedang berfikir karena jujur saja ia juga bingung, "aaa... Restoran yang di samping terminal, aku pernah di rekomendasikan oleh temanku, sekalian kita jemput Regina di rumah temannya"
Rizo(daddy) hanya mengangguk sambil menyetir, sedangkan Reina hanya menyimak sambil melihat topi yang di berikan orang asing tadi pagi
Tiba tiba mobil berhenti di depan rumah seseorang, di depan rumah keluar tiga orang perempuan salah satu di antara mereka ia (Reina) mengenali muka itu, aahh ia iri bagaimana bisa mendapatkan teman se baik mereka bahkan mereka bertiga terlihat seperti saudara.
Tak lama kemudian orang yang tak asing bagi Reina masuk ke mobil lalu setelah itu
"Bye Jimmi Bye Wilo" Ucap Regina dengan melambaikan tanganMobil pun kembali di jalankan, Chris dan Rizo terlihat sedang berbincang dengan nyaman sedangkan Reina dan Regina mereka begitu 'canggung' tak ada salah satu dari mereka yang mau membuka obrolan jangankan hal itu saling menyapa saja tidak
Lagi lagi mobil berhenti,kali ini mobil berhenti di depan restoran yang cukup besar dan seperti kata Chris di samping restoran tersebut ada satu terminal besar
Rizo sengaja memilih ruang private yang mungkin harganya bisa lebih mahal, tapi tak apa lagi pula ada hal penting yang harus ia jelaskan
.
.
.
.
Thanks udah baca
Jangan lupa vote nya 😄
Semangat puasanya 💪
Have a nice day ヾ(^-^)ノ
KAMU SEDANG MEMBACA
Berkhayal || RenNing
FantasíaMinta maaf bikin kamu masuk ke imajinasi yang kubuat hanya untuk kepentingan diri sendiri ⚠ PERINGATAN ⚠ • Cerita yang ku buat hanya berdasarkan pada imajinasi dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan asli • Bahasa yang di gunakan campuran kadang f...