chapter 13

71 12 1
                                    

Saat ini Reina berada di meja makan lengkap dengan seragam sekolahnya, hari ini ia merasa sangat lega ternyata benar kata tantenya eh mungkin sekarang akan di ubah menjadi bunda

"Pagi kak Regin" Sapa Reina melihat Regina baru saja keluar dari kamar masih dengan piama tidurnya

"Pagi Reina" Ucap Regina dengan suara serak, lalu  Regina pergi ke depan rumah melihat barang pesanannya yang kayanya sudah di antar

"Itu apa kak?" Tanya Reina yang sudah siap berangkat ke sekolah, "kaca jendela yang dikamar mu" Jawab Regina

"Kok ada dua? Bukan ya yang pecah cuma satu?" Tanya Reina penasaran

"Yang satu buat tetangga, kemarin juga gak sengaja kakak pecahin" Jawabnya lagi

"Gak sengaja dari mana? Kemarin aja langsung kamu pukul kacanya" Bukan Reina yang membantah melainkan Taro si tetangga, setelah kemarin malam ngobrol² Regina akhirnya mengganti rugi kedua kaca itu

"Itu bukannya yang kemarin ada di samping kamar ku?" Tanya Reina lagi, "iya nanti kakak jelasin, mendingan sekarang kamu berangkat sekolah udah siang ini" Jelas Regina, setelah berpamitan kepada semua orang Reina pun berangkat ke sekolah

"Pakai uang siapa itu?" Tanya Chris yang tiba tiba sudah ada di depan pintu

"Pake uang sendirilah!"

"Yakin.. "

"Gak juga sih, setengah nya di bayar daddy sisanya aku" Jawab Regina sambil memegang tengkuknya

"Ooo gitu, Taro kayaknya kamu bukan orang Indo ya?" Tanya Chris

"Iya saya bukan asli Indo, saya di sini juga karena ketinggalan pesawat"

"Loh kok bisa?"

"Waktu itu saya sama teman teman kesini cuma buat liburan karena habis lulus, saat itu saya ketinggalan pesawat sebenarnya ada jadwal keberangkatan baru tapi uang saya tidak mencukupi, akhirnya dengan sisa uang yang saya punya, saya gunakan untuk biaya kontrakan dan belajar bahasa" Jelas Taro 

"Oo begitu, sudah ada kerjaan?" Tanya Chris

Regina yang mengerti itu pertanyaan sensitif langsung menyikut tangan bunda nya, yang di sikut hanya menatap tajam

"Hehe belum saya cuma ngandelin lomba² berhadiah di daerah sini"

"Hmm gitu ya sudah, ini mau di bantu atau gimana?"

"Tidak usah, tidak perlu repot repot biar saya sendiri saja" Sungkan Taro, tangannya juga penuh dengan peralatan mekanik

"Regin kamu bantuin dia, bunda mau bikinin minum.. Nak Taro mau minum apa?" Tanya Chris dengan lembut

"Seadanya saja tan"

"bunda bikinin milk tea mau gak? Terus juga panggil nya bunda aja biar lebih enak"

"Waduh tan eh bun.. Repot repot" Ucapnya sambil mengangkat kaca tersebut

"Gak papa, Eji kamu mau teh atau air putih?" Regina yang tadinya membantu Taro mengangkat kaca tersebut langsung melepaskan ppegangannya danlangsung berkacak pinggang  sehingga Taro keberatan

"Bunda gimana sih!? Sebenarnya yang anak bunda itu aku apa Taro? Kok Taro minumnya ditawarin Milk tea tapi aku ditawarinya teh apa air putih!?"

"Katanya kamu mau diet? Ini lupa apa gimana?"

"Gak jadi, Eji gak jadi diet biarin aja bunda punya anak gemuk"

"Gak papa gemuk kan tetep cantik" Bukan Chris yang jawab tapi Taro yang masih keberatan sama kacanya (Salting gak tuh...)

Berkhayal || RenNingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang