Bab 5

834 118 72
                                    

Rencana pergi ke Bali tetap berjalan sebagaimana mestinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rencana pergi ke Bali tetap berjalan sebagaimana mestinya. Walau masih kesal dan sejak tadi terus menunjukkan wajah ditekuk, Cindy tidak bisa berontak ataupun mengelak lagi. Kim Bum tengah membeli minuman di lounge, sambil menunggu pengumuman untuk masuk pesawat. Sementara Cindy diam di ruang tunggu ditemani Vincent dan Kimmy. Dua sahabat itu tidak berhenti menggoda Cindy, tak ayal ekspresi Cindy semakin tidak karuan.

"Aduh ini vibes-nya kayak yang mau bulan madu bukan, sih, Kim? celetuk Vincent antusias.

"Asli, bulan madu banget ini, sih. Satu pekan di Bali bersama laki-laki paling waduh di hotel kita, mujur sekali nasibmu, Cin."

"Kalian berdua ini apa sih, aku sedang bete malah digoda terus."

"Ih, kami ini sedang berusaha menyadarkanmu kalau kau berada di jalur yang tepat. Jangan menyia-nyiakan kesempatan, berangkat berdua siapa tahu nanti pulang bertiga," ujar Vincent lagi.

"Ahhh ha ha, sepakat!" timpal Kimmy gemas sendiri, ia dan Vincent melakukan tos penuh dukungan.

"Kurang ajar! Maksudmu apa, hah?!" sewot Cindy sambil menggeplak tangan Vincent keras.

"Saranku itu berbobot sekali loh Cin, coba kau bayangkan kalau kau dan pak Kim Bum punya anak, akan sebadas apa itu bocah. Belum lagi nanti ibu tirimu dan Calysta auto migren melihatnya."

"Boleh juga tuh ide Vincent, lagian kau juga sudah telanjur memanas-manasi Calysta kan. Kenapa tidak sekalian saja nyebur beneran."

Vincent dan Kimmy memang sudah tahu kalau Cindy berdusta soal Kim Bum yang menyukai gadis itu. Tetapi dua orang itu sama sekali belum tahu kalau Cindy pernah melakukan aksi nekat mencium Kim Bum. Parahnya pria itu membalas dan akhirnya mereka sama-sama menikmati ciuman panas tempo hari di basement. Ingatan ciuman panas itu selalu menghantui Cindy, baik saat malam atau setiap kali gadis itu berpapasan dengan Kim Bum. Alhasil bawaannya Cindy ingin marah-marah terus ketika di dekat Kim Bum, semata-mata hanya untuk menutupi kegugupannya.

"Kau menyuruhku jadi pelakor, hah?" sungut Cindy lagi menanggapi saran Kimmy.

"Pelakor apanya sih, pak Kim Bum dan Calysta belum punya hubungan apa-apa. Masalah perjodohan juga belum tentu berakhir sukses. Ini kesempatanmu untuk balas dendam, Cin. Dapatkan pak Kim Bum lalu hancurkan Calysta dan ibu tirimu itu."

"Brilian!" kata Vincent memuji Kimmy dengan segala pemikiran liciknya.

"Ck, daripada kalian terus membahas hal tidak penting lebih baik kalian ikut bersamaku ke Bali sekarang!"

"Dih, ogah! Aku masih punya banyak pekerjaan di sini, Cin. Lagi pula untuk apa aku ikut, nanti ganggu bulan madumu dengan pak Kim Bum lagi ha ha," Vincent terlihat puas sekali kali ini.

Kapan lagi dia bisa menggoda Cindy habis-habisan, mumpung sedang di tempat umum, Cindy tidak mungkin menganiayanya di sana bukan?

"Urusan pekerjaan bisa dilakukan nanti setelah pulang dari Bali," kekeh Cindy.

My Arrogant CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang