'Karena kalau soal kamu, kayaknya aku nggak pernah siap kehilangan kesempatan.'
My Imam Is an Idol
~Thierogiara
***
Reyner :
'Hari ini di rumah?'
Syahra mengerutkan dahinya membaca pesan tersebut. Dia anak rumahan, sudah pasti hari ini juga dia di rumah, hanya saja untuk apa Reyner bertanya? Dan untuk apa pula informasi itu bagi Reyner?
Syahra :
'Kenapa?'
Reyner :
'Di rumah atau nggak?'
Syahra :
'Iya.'
Ya mungkin saja Reyner disuruh memanya untuk bertanya, soalnya mama mereka memang berteman. Syahra mengedikkan bahu setelahnya, karena memang dia hanya seorang pengangguran, maka di hari selasa ini Syahra memutuskan untuk membersihkan halaman rumah. Sudah lama sekali mamanya memintanya untuk membereskan taman depan rumah, tapi memang baru sempat sekarang.
***
Syahra dengan hijab instannya, baju kaus compang-campingnya yang memang digunakan untuk berkebun terdiam di tempatnya saat sebuah mobil memasuki halaman rumah. Memang di rumah mereka sering ada tamu karena memang papanya lumayan banyak relasi, tapi siapa yang pagi ini datang? Syahra memilih mengedikkan bahu setelahnya melanjutkan kegiatan dengan mencabut bunga yang sudah pada mati, menggantinya dengan bunga yang masih segar.
Seseorang turun dari mobil, karena memang penasaran maka Syahra menoleh dan matanya sedikit membelalak saat melihat Reyner dengan kemeja batiknya. Untuk apa dia datang?
Reyner juga sadar dengan keberadaan Syahra, dia lantas melangkah mendekat ke Syahra.
"Syahra!"
"Iya?" tanya Syahra berusaha tetap sopan, meski sebenarnya sekarang ini dia heran dengan apa tujuan Reyner?
Tapi Reyner sendiri tidak tahu harus bicara apa.
"Orang tua kamu di rumah?" tanya Reyner, karena sejak awal Syahra membatasi dirinya, maka sekarang yang harus Reyner lakukan adalah menemui orang tuanya.
"Iya, mau apa?" tanya Syahra akhirnya, dia masih sangat kotor sekarang ini.
"Mau lamar kamu."
Syahra terdiam di tempatnya, mau melamar? Maksudnya? Mereka bahkan baru kenalan di hari minggu, sementara sekarang adalah hari selasa. Baru dia hari lalu, apa Reyner tidak salah?
"Ya udah aku temuin orang tua kamu dulu." Setelahnya Reyner berjalan kembali bergabung dengan kedua orang tuanya untuk masuk ke dalam rumah Syahra. Melihat keadaan Syahra dia tertawa sendiri, ah menggemaskan sekali!
Sementara selepas Reyner membalik badannya, Syahra melihat ke arah dirinya sendiri, dia sekotor ini sementara Reyner serapi itu? Oke, sekarang masalahnya bukan soal penampilan, tapi bagaimana ini? Reyner ingin melamarnya?
Syahra menggaruk kepala sendiri yang sebenarnya tidak gatal, tidak ada yang gatal, sekarang ini dia hanya bingung. Ya kenapa Reyner tidak bertanya lebih lanjut dari chat? Kenapa malah begini?
Reyner disambut baik oleh kedua orang tua Syahra, dia menyalami tangan mamanya, karena hari ini hanya mamanya yang ada di rumah. Papanya sedang bekerja sepertinya. Sebenarnya ini juga mengejutkan bagi orang tua Reyner karena setelah mengatakan bahwa dirinya tertarik dengan seorang gadis berhijab di arisan ibu-ibu, Reyner tidak menjelaskan apa pun lagi, selain meminta kedua orang tuanya menemaninya melamar Syahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imam Is an Idol
Teen FictionSelalu ada getaran spesial ketika pertama kali bertemu dengan sosok yang spesial pula. Itulah yang Reyner rasakan saat pertama kali bertemu dengan Syahra, saat ikut mamanya arisan ibu-ibu di sanalah keduanya bertemu dan Reyner memantapkan hati untuk...