28. Tentang Prioritas

5.1K 686 13
                                    

'Karena kamu begitu spesial, itu kenapa menurutku kamu pantas untuk diperjuangkan.'

My Imam Is an Idol

~Thierogiara

***

Dan benar setelah pengakuan mengejutkan Reyner tersebut, berita soal Reyner akhirnya meledak di mana-mana, semua orang langsung mencaritahu siapa sosok istri Reyner sebenarnya. Keduanya duduk terdiam di ruang keluarga villa yang mereka sewa, ponsel Reyner berdering tidak keru-keruan karena semua orang pasti langsung gencar menghubunginya, sementara ponsel Syahra juga sesekali berdenting, pasti ada beberapa orang juga yang penasaran dengannya.

Sekarang keduanya tidak tahu harus berbuat apa, seharusnya Reyner memang koordinasi dulu dengan manajemen dan lain-lain karena di industri ini dia tidak bergerak sendirian, tapi dia malah mengungkap semuanya di depan publik tanpa pertimbangan.

"Maafin aku." Tentu saja Syahra merasa bersalah, tidak seharusnya dia merasa tidak nyaman dengan kondisi sebelumnya, karena sekarang justru Reyner yang jadinya merasa tidak nyaman.

Reyner menoleh, dia tidak mengatakan apa pun, tapi mendekat dan mendekap tubuh Syahra, sama sekali tidak ada yang salah di sini. Mereka hanya harus mempersiapkan diri untuk menjadi sorotan banyak orang. Apalagi Syahra, sekuat apa pun bersembunyi, kemungkinan besarnya dia akan tetap ditemukan, netizen zaman sekarang memang tidak boleh ditagukan kemampuannya, kalau soal menemukan informasi, orang Indonesia adalah jagonya.

Reyner mengelus bahu Syahra, yang mereka butuhkan saat ini adalah saling menguatkan, perjalanan mereka kali ini judulnya adalah honeymoon, tapi sedikit sekali bagian yang harus mereka nikmati. Berat juga ternyata menjadi istri seorang publik figure, Syahra bukan hanya harus mengalah dengan kesibukan sang suami, tapi juga harus mengalah dengan publik.

"Bukan salah kamu, kita hanya harus mempersiapkan diri. Jangan merasa bersalah, aku baik-baik aja kok." Reyner berusaha untuk menenangkan, sekalipun mungkin dia harus berhenti menjadi artis, maka Reyner tidak akan masalah, untuk sekarang mungkin sudah cukup. Menikah bukan sebuah dosa, bukan sebuah kesalahan, jadi memang tidak ada yang salah dengan keadaan mereka sekarang ini.

Reyner masih memeluk tubuh Syahra, keputusan mereka berdua untuk membawa hubungan ke ranah yang memang halal, jadi sudah tentu apa pun itu, mungkin yang terjadi sekarang ini adalah risiko dari semua hal yang sudah mereka putuskan untuk mereka lakukan.

Reyner menciumi puncak kepala Syahra, dia mengambil ponselnya kemudian mematikan daya ponselnya tersebut, begitu juga dengan ponsel milik Syahra, pokoknya sekarang hanya mereka berdua, jangan sampai keduanya mendengar apa pun dari luar sana.

"Aku takut kamu jadi kehilangan karir kamu hanya karena aku." Hanya karena seorang wanita yang teramat biasa sepertinya, tidak ada yang membanggakan dari dirinya menurut Syahra, jadi dia benar-benar tidak siap kalau sampai suaminya yang luar biasa itu kehilangan apa yang sudah dia usahakan.

"Dan aku takut kehilangan kamu." Kalaupun iya Reyner kehilangan karirnya, dia masih bisa mencari pekerjaan lain, masih bisa mengerjakan sesuatu yang lain, tapi kalau dia kehilangan Syahra? Syahra hanya ada satu di dunia ini.

Syahra terdiam, sepenting itu dirinya?

"Sayang..."

"Hmmm."

"Jangan sampai suatu saat kamu menyesal karena terlalu berlebihan ke aku."

"Nggak ada yang terlalu berlebihan untuk sesuatu yang memang aku perjuangkan. Aku mau kamu Syahra, semua hal yang ada di diri kamu."

My Imam Is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang