[✔] DELUSIVE

Delusive || 19

Thank your for coming-!

Masih di hari yang sama, namun dalam waktu yang cukup berbeda dengan suasana pembelajaran di dalam kelas yang cukup kondusif. Semua siswa terdiam dan hanya memperhatikan penjelasan seorang guru yang tengah memberikan materi melalui layar LCD proyektor.

Meski hanya ada beberapa siswa yang tersisa di kelas itu lantaran sebagian besar siswa masih terbaring di ruang UKS maupun ruang tertentu untuk melakukan perawatan akibat keracunan makanan beberapa waktu yang lalu, pembelajaran di kelas tersebut masih bisa berjalan lancar.

Di dalam ruang kelas, juga ada siswa bernametage Cathrine yang sibuk menelan ludah berulang kali lantaran mengingat perlakuan Jessieana padanya saat jam istirahat.

Cathrine, gadis itu tak henti-hentinya menatap ke arah Jessieana dengan tatapan penuh kecemasan. Apalagi saat ia melihat Jessieana terlihat tengah mengasah penggaris besi dengan suara yang terdengar mengiris ulu hatinya.

Sekon kemudian, Jessieana yang merasa diperhatikan lantas menoleh ke arah tempat duduk Cathrine. Memandang gadis tersebut sembari tersenyum simpul, kemudian mengarahkan jari telunjuknya pada Cathrine. Seakan tengah memberi sebuah kode untuk gadis itu.

Sementara Cathrine, gadis itu lantas membalas senyuman Jessieana sembari berusaha menelan salivanya lebih dalam lagi.

Selain penjelasan singkat yang diberikan sang guru, tak ada lagi dialog di dalam kelas itu. Semua siswa sibuk mempelajari detail materi yang diajarkan sekaligus bereksperimen secara mandiri.

Di lain tempat, ada Loey yang sedang mengendarai mobilnya untuk menuju suatu tempat setelah menyelesaikan tugasnya di rumah sakit. Dalam perjalanan, ia hanya ditemani iringan musik dari speaker di mobilnya.

Hingga beberapa saat kemudian. Di tengah perjalanan, mata elangnya menangkap sebuah objek yang tak jauh dari jangkauannya. Seorang siswa sekolah menengah yang terlihat tengah memaki seorang wanita paruh baya di dekat sebuah gang sempit.

Entah untuk apa alasannya, Loey lantas memarkirkan mobilnya dan berinisiatif menghampiri siswa tersebut. Pria itu berjalan dengan langkah tegas, sembari mengenakan kacamata hitamnya.