CHAPTER FOUR

4.1K 340 15
                                    

Hanbin dan jennie membuka perlahan pintu putra mereka

Yang mereka lihat adalah haruto yang masih pingsan dengan kening yang sudah dibalut oleh perban

Luka haruto lumayan besar jadi perban nya sedikit besar

Hanbin dan jennie mendekat kearah tempat tidur putra mereka

"Apa yang terjadi denganmu haru?" ucap jennie bertanya dalam batim sambil mengelus surai putranya

"Sebaiknya kita pergi, biarkan haruto beristirahat" ujar Hanbin

"Baiklah" ucap jennie tidak lupa mencium kening haruto dan mulai pergi dari kamar putranya

Malam pukul 01:30

"Eunghh~"Haruto perlahan mulai membuka matanya

Kepalanya terasa sangat sakit dan pusing sekaligus haruto mencoba mengingat apa yang terjadi padanya tadi

Ahh dia mulai mengingat nya

Terdiam cukup lama

Haruto mulai melihat sekeliling dan ternyata ini kamarnya
Ada yang aneh menurut haruto
Dia tadi pingsan di sisi jalan dengan seseorang entah siapa
Wajahnya tertutupi topi yang dipakai pria itu

Lantas mengapa haruto ada dikamarnya?
Dan pelipisnya diperban

Haruto pusing memikirkan hal itu hingga melihat jam di nakas dekat dengan tempat tidurnya

" jam 1:40" gumam haruto

Haruto mulai memejamkan matanya untuk kembali tidur tapi ia tidak bisa

Haruto perlahan duduk menyenderkan tubuhnya di ranjang rasa pening menyerangnya sesaat

Berjalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaian ia belum sempat menggantinya kan?

Skip setelah berganti baju haruto perlahan berbaring menatap langit langit kamarnya

Haruto melamun sampai pukul 04:50 ia baru tertidur

Paginya ibu haruto memasuki kamar putranya dapat ia lihat haruto tertidur sangat lelap
Perlahan jennie membangunkan putranya itu

"Haru sayang ayo bangun, mau sekolah? Atau izin dulu?" tanya jennie dengan lembut

"Eumm~" haruto mulai bangun dan mendapati ibunya sedang menatap nya lembutt

"Aku mau sekolah ibu, Haru mau mandi dulu" kata haruto berjalan ke kamar mandi yang ada dikamarnya

"Anak itu selalu saja memaksakan diri" gumam jennie lantas menyiapkan seragam haruto dan pergi menyiapkan sarapan

Beberapa menit kemudian...

Haruto mulai keluar dari kamar mandi dengan handuk menutupi bagian bawahnya

Lantas memakai seragamnya dan membawa tasnya turun untuk sarapan

"Selamat pagi ayah, ibu" sapa haruto

"Selamat pagi juga sayng" ujar ayah ibu haruto

"Sarapan udah siap kamu tinnggal memakannya ya Haru" ucap sang ayah

"Iya ayah" haruto duduk dan mulai memakan sarapan buatan sangat ibu

Setelah sarapan...

"Ayah, ibu Haru berangkat dulu byee" pamit haruto

"Hati hati ya" ucap keduanya

Haruto mulai memasuki mobil yang mengantarkan nya ke sekolah






Setibanya disekolah

Seperti biasa haruto selalu menjadi sorotan para kaum hawa

Tapi haruto selalu menghiraukan mereka dan memilih terus berjalan ke kelas nya

bad boy vs cold boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang