01. Begin

1.3K 78 2
                                    

+×+

"Abang, minggu depan Senja bersama teman-teman akan tampil di acara festival seni" ujar Senja setelah menyantap makan malamnya berdua dengan Langit.

"Oh ya, membawakan berapa lagu?"

"Dua, kali ini kami tidak hanya bernyanyi tapi dengan koreografi juga, abang datang yaaa. Eumm" ucap Senja seraya mengeluarkan jurus rayuan mematikannya, padahal tanpa merayu pun Langit sudah pasti datang.

"Abang usahakan, jam berapa acaranya?" Ujar Langit sedatar mungkin menutupi kegemasannya terhadap adik semata wayangnya.

"Acara mulai dari jam 9, Senja tampil setelah pembukaan sebelum makan siang sekitar jam 11 atau setengah 12" ucap Senja sambil mengingat-ingat rundown acara.

Langit mengangguk sebentar "abang usahakan jam 11 sudah disekolah mu"

"uwuuuu abangggg, sayang abang Langit" Senja pun tanpa malu menubrukkan tubuhnya pada langit dan mendekap erat Langit. Langit tersenyum tipis membalas pelukan adiknya dan mengelus pelan rambut belakang adiknya.

"Abang juga sayang Senja" Ujar Langit sambil mencium puncak kepala Senja, Senja semakin mendusalkan wajahnya ke dada Langit menikmati afeksi manis yang Langit berikan.

"Mau tidur bersama abang malam ini, di kamar abang dipeluk sampe pagi..!!" suara Senja teredam karena masih menenggelamkan wajahnya didada Langit.

Langit melonggarkan pelukannya menjauhnya dan menangkup wajah Senja.

"Mode manja hm" Langit menaikkan sebelah alisnya sambil menatap wajah manis adiknya.

"Eung..!! pokoknya mau bersama Abang malam ini, tidak mau jauh-jauh dari abang" senja merucutkan bibirnya setelah menyelesaikan ucapannya.

"Baiklah-baiklah boy mari kita tidur" Langit pun berdiri akan beranjak dari ruang makan, namun terhenti karena terlihat Senja tidak juga beranjak dari kursinya. Langit pun menatap bingung kearah Senja.

Melihat kebingungan yang terpancar dari wajah abangnya Senja pun merentangkan kedua tangannya. Seakan mengerti maksud dari adiknya Langit pun langsung mengangkat tubuh Senja dan menggendong tubuh mungil adiknya ala koala.

Senja langsung mengalungkan tangannya ke leher Langit dan mendusalkan wajahnya ke pundak kanan Langit. Perlahan Langit menapaki kakinya satu persatu melewati anak tangga menuju kamarnya dilantai dua berhadapan dengan kamar Senja.

Setelah bersama-sama membersihkan tubuh mereka seperti cuci muka, gosok gigi, cuci kaki. Kini keduanya berbaring di ranjang Langit yang sangat cukup untuk mereka berdua karena tahu adiknya lebih suka tidur berdua dengannya, jadi Langit memilih untuk menggunakan tempat tidur yang cukup besar sama dengan kasur di kamar Senja.

"Tidurlah" lirih Langit sambil mengelus rambut hitam adiknya dan menepuk-nepuk punggung adiknya dengan pelan.

"Abang juga" ucap Senja dengan mata yang sudah tertutup menikmati wangi parfum Abangnya yang menenangkan.

"Hm, selamat tidur Senjanya Abang Langit" ucap Langit lalu mencium pelan pelipis adiknya.

"Selamat tidur juga Abang Langitnya Senja"

Akhirnya sepasang kakak adik ini tertidur dengan saling mendekap erat memberikan kehangatan ditengah dinginnya malam dengan tangan Langit menjadi bantalan bagi adiknya dan tangan Senja melingkar di tubuh abangnya. Ditemani dengan rintikan hujan yang menambah suasana sejuk pada malam ini.

+×+

Pagi ini cukup dingin dengan dihiasi rintikan air yang berjatuhan dari langit sisa hujan tadi malam, membuat sepasang kakak beradik ini masih betah bergelung diatas kasur dengan saling mendekap menyalurkan kehangatan di pagi yang dingin ini.

Warna di Langit Senja ✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang