+×+
Manusia itu tidak akan pernah terlepas dari perasaan bersalah dari kesalahan yang dilakukannya di masa lalu, walaupun bentuk kesalahannya sekecil apapun itu akan menjadi sebuah penyesalan tanpa ujung. Dan itulah yang sedang dirasakan oleh Vihaan, ayah dua anak ini sedang menyesali hal yang dilakukannya di masa lalu.
FLASHBACK
"Jun?" saat ini Vihaan dan Langit sedang berada di ruangan dokter Juno setelah terjadi ketegangan yang disebabkan oleh Senja.
"Senja sedang berada dalam titik lemahnya, seperti yang kita tahu kemo itu tidak menyembuhkan namun hanya memperlambat kinerja kanker yang menyerang. Kanker Senja sangat berkembang pesat hingga melemahnya beberapa organ tubuh Senja seperti Jantung, paru-paru hingga sumsum tulang belakangnya dan yang bagian terparah adalah ginjalnya karena obat yang dikonsumsi."
"Tubuh Senja sudah lebih lemah dari pertama kemo kemarin itu yang menyebabkan Senja collapse setelah kemo kedua dilakukan tadi. Kanker itu adalah penyakit yang terkadang gejalanya tidak terlihat dan sepertinya Senja juga tidak merasakan penurunan pada kesehatannya"
"Untuk saat ini kita akan lihat dulu perkembangan Senja setelah kemo kedua ini jika keadaan ginjalnya semakin parah kita harus segera mencari donor untuknya. Dan tentunya itu tidak mudah"
Vihaan dan Langit hanya terdiam mendengar penjelasan dokter Juno, bagaimana mungkin ini semua terjadi pada anak manis sebaik Senja.
FLASHBACK OFF
+×+
"Sayang, pasti rasanya sakit sekali ya nak? Kenapa harus Senja yang sakit, kenapa harus anak ayah yang sakit, kenapa bukan ayah saja nak, kasih sakitnya ke ayah sayang biar ayah saja yang sakit, nak" Vihaan sedang menjaga Senja, dia menggenggam tangan sang anak guna berusaha menyalurkan kekuatan agar anaknya tetap bertahan dan tidak menyerah.
Vihaan sungguh merasa takdir sedang mempermainkannya, disaat dia sudah menerima kehadiran Senja bahkan menerima fakta bahwa Senja anaknya, disaat dia sudah sangat menyayangi anak bungsunya ini disaat dia sudah menjadikan Senja sebagai semestanya namun di saat itu juga dia harus dihantui rasa ketakutan setiap detiknya.
Apakah ini adalah salah satu hukuman untuk kesalahannya di masa lalu namun kenapa harus lewat anak bungsunya, jika dia bisa meminta biar dia saja yang sakit jangan anaknya.
Langit sedang berada di ambang pintu awalnya dia ingin masuk setelah membeli kopi untuknya dan ayahnya namun saat melihat ayahnya, dia ingin memberi ruang lebih untuk ayahnya karena dia tahu ayahnya juga terguncang karena keadaan Senja sekarang.
+×+
Dokter Juno mengatakan keadaan Senja sudah lebih baik dari kemarin namun tetap saja Senja sudah tiga hari dan Senja masih betah menutup matanya. Ayah dan abangnya tidak sekali-sekali meninggalkan Senja sendirian.
Mereka berdua selalu menemani Senja dan pekerjaan mereka semua diserahkan kepada sekretaris mereka masing-masing karena bagi mereka Senja lebih penting saat ini. Jika ditinggalkan mereka takut saat Senja bangun nanti tidak ada yang menemani.
Langit sekarang memiliki hobi baru yaitu memandangi wajah teduh adiknya yang terlihat tertidur pulas. Walaupun saat melihat Senja sekarang membuat hatinya teriris, bagaimana tidak wajah adiknya yang manis ini sekarang terlihat sangat pucat dan lebih tirus, bibirnya yang mungil yang biasanya cerah sekarang terlihat pucat dan kering.
Dia genggam tangan adiknya yang semakin kurus ini dia cium dan diletakkan di pipinya.
"Adeknya abang kok tidak bangun-bangun hm, ini sudah pagi ketiga dan adek masih tidur terus. Sesakit itu ya dek sampai adek butuh istirahat berhari-hari."
![](https://img.wattpad.com/cover/312091543-288-k970077.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Warna di Langit Senja ✔️
De Todo[END] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Terimakasih Abang sudah hadir untuk Senja -Senja- Terimakasih Senja sudah hadir untuk Abang -Langit- Star : 31.05.2022 End : 20.09.2022 🦊🐻 #brothership #family Walaupun sudah tamat tolong tetap vote ya manteman komen...