01: Awal Mula

1.9K 152 317
                                    

( ˘ ³˘)♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( ˘ ³˘)♥

Terlihat ke-enam remaja laki-laki di sebuah pemakaman, kini tengah berjongkok di depan gundukan tanah bernisan.

Vanisyah Rahyanta
Lahir, 16 Mei 1970
Wafat, 30 Mei 2022

Iyah, hari ini adalah hari yang sangat sekali menyedihkan untuk mereka berenam. Orang yang sangat mereka sayangi dan cintai itu, sekarang telah pergi untuk selama-lamanya.

Diduga ibu mereka meninggal akibat, mengidap penyakit kanker otak stadium akhir. Sudah banyak pengobatan yang ibu mereka jalanin, pernah sampai berobat diluar negeri juga. Tapi pengobatan semua itu, tak membuat ibu mereka sembuh dari kankernya.

Hingga pada akhirnya, takdir pun berkata lain. Ibu mereka meninggal. Dan ini membuat mereka berenam sangat-sangat terpukul mendengar nya.

Padahal setahun yang lalu, mereka juga pergi di tinggal oleh papa mereka. Akibat kecelakaan mobil yang beruntun.

Dan hari ini, mereka kembali ditinggal oleh orang tersayang mereka lagi untuk selamanya.

"Gue gak nyangka, mama secepat ini pergi ninggalin kita." Mark terisak.

Mark bersandar di bahu milik Jaemin. Jaemin pun mengelus punggung Mark, untuk menenangkan nya.

"Gue juga gak nyangka Mark, mama secepat ini ninggalin kita. Tapi ini semua udah takdir, mau gimana pun kita semua harus bisa ikhlasin kepergian mama."

"Iyah bener, pasti mama udah gak ngerasain sakit lagi kayak dulu," timpal Haechan tersenyum tipis.

Suasana kembali hening. Hingga pada akhirnya Jeno menghela nafas nya panjang.

"Yuk pulang, udah sore nih. Biarkan mama istirahat yang tenang disana."

Mereka semua pun mengangguk, dan mulai bangkit dari jongkoknya.

"Kita pulang dulu ya ma. Semoga kita berenam, bisa ketemu lagi sama mama di surga. Dadah ma, kirim salam sama papa ya ma. Kita sayang mama." Air mata Mark kembali terjatuh, tapi ia segera mengusapnya.

Mereka berenam pun melangkah pergi, meninggalkan makam mama nya.

Tiba-tiba langkah Jisung terhenti di pertengahan jalan. Anak itu, tampak mendengar sesuatu.

"Hiks.. Hiks... Mom, sa.. Atut"

"Hiks ... Sa, atut mom."

Mata Jisung langsung membola, ketika mendengar suara tangisan. Tapi ia tak tahu, suara tangisan itu dari mana.

"Woi kak Jae, kak Mark. Sini deh. Jisung ada denger sesuatu nih!" teriak Jisung, membuat para saudara nya yang sudah berjalan jauh darinya, kembali berlari kecil ke arah nya.

Our Baby || Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang