ㅡO8. IMPOSTOR

589 111 24
                                    

"Sekarang." tegasnya.

ㅡㅡㅡ

"Yoshi!." Teriak Hyunsuk melihat sebuah mobil tak jauh darinya.

"Jangan asal!. Kalo bukan Yoshi gimana?!." Tegur Jaehyuk.

Untung saja mobil tadi ditumpangi salah satu rekan mereka. Jika tidak mungkin mereka akan pasrah. Jaehyuk dan Hyunsuk tak siap untuk menghadapi orang gila.

"Yang lain kemana?." Pertanyaan pertama yang Jaehyuk katakan setelah Yoshi turun dari mobilnya.

Yoshi menggeleng, "Ga tau, tiba tiba gue misah. Lo masih pada di sini?."

Jaehyuk dan Hyunsuk mengangguki pertanyaan Yoshi.

Mengehela nafasnya, "Buruan naik."

Karna Hyunsuk tak mau sendiri jadilah ia yang menumpang dan Jaehyuk yang membawa mobil milik Yoshi.

"Aman kaga ni?."

"Aman, gue jamin."

ㅡㅡㅡ

"ADOO SI JEONGWOO PAKE NGILANG SEGALA."

drap drap drap

Setelah memastikan tak ada yang mengejar, Doyoung berhenti guna mengatur napas. Ia masih syok, jalan yang tadinya sepi menjadi ramai. Tiba tiba saja mereka berpapasan dengan para warga yang membawa obor, dan di tengah tengah pelarian Jeongwoo  menghilang.

"APES BANGET DAH" teriaknya Doyoung.

"Tangan gue!." Ujar tegas Doyoung sembari memperlihatkan tangannya yang terkena bidikan panah.

"Buset bagus bat mawarnya." Puji Doyoung menatap bunga mawar itu, walau ia tak begitu paham tentang menangani luka seperti ini tapi setidaknya ia pernah melihatnya di tayangan film film.

Untung saja Doyoung membawa seutas kain, Doyoung ikat kain tersebut untuk menghentikan pendarahannya.

Tak lama beristirahat terdengar beberapa langkah kaki menuju ke arahnya. Memang tak pandai bertarung tapi jika hanya sekedar menendang atau memukul mungkin masih bisa. Tapi sebisa mungkin Doyoung tak mau bertemu dengan warga agar memperkecil pertarungan.

Apalagi, jika warga datangnya beramai ramai bisa dikeroyok Doyoung! kan gawat.

"Nyesel gue bolos les taekwondo." Ujar Doyoung di tengah larinya.

Beruntung. Jika Doyoung tak mengubah arah jalannya mungkin anak panah tadi sudah menancap apik tepat di jantung Doyoung. Satu persatu mulai mengepungnya. Tak ada jalan lagi selain melawan.

Sangat sial hidupmu disini, Kim Doyoung.

"MANJAT!." teriak Doyoung pada dirinya sendiri.

"GUE GA TAU CARANYA!!." frustasinya

Tin tin

Suara klakson mobil mengecoh fokus Doyoung untuk melarikan diri.

"Buruan masuk." Ujar Jaehyuk membuka pintu depan mobil.

Doyoung segera masuk dan menutup pintu. Jaehyuk pun tanpa basa basi langsung menancap gas segera pergi dari kepungan tadi.

"maaf maaf maaf." guman Jaehyuk, ia merasa bersalah tak sengaja menabrak warga tadi.

ㅡㅡㅡ

dugh

dugh

dugh

PRANG

"BUSET BRUTAL AMAT." teriak Yedam dikala kapak tadi berhasil memecahkan kaca belakang mobil.

SESAT || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang