Sungguh tak disangka, walau hanya di hadiri warga desa, acara santunan yang digelar terasa sekali meriahnya. Para warga sangat ramah dan mudah di ajak berbaur, begitu pula anak panti yang ceria sepanjang berjalannya acara. Suasana kekeluargaan terpampang jelas. Membuat mereka nyaman.
"Waahhh ga nyangka gue capek banget." keluh Yoshi yang langsung menempatkan dirinya duduk di kasur.
"Ga sadar dah sore aja." ujar Doyoung ikut ikutan duduk di samping Yoshi.
Yoshi mengangguk mantap dengan ucapan Doyoung, "Tadi mulai jam berapa?."
Meneguk soda, "Harusnya mulai jam 8, nih gara gara pada bangun jam 9 jadi diundur jam 10." Jawab Jaehyuk.
"Lu juga!." Junkyu memasuki percakapan. Terlihat ia sangat letih, padahal yang dikerjakannya lebih banyak duduk dan bersenda gurau. Badannya langsung direbahkan tak pandang tempat.
"4 jam ngapain aja guee?!." keluhnya tak percaya, akhirnya mendapat bantal terbang kearahnya.
"Malu cuk. Yakali gegara kita doang diundur tuh acara. Mana ga ada yang bangunin." ungkap Yedam.
Mashiho yang baru saja masuk kamar hampir mengumpat karena mendapati Junkyu yang tengah asik goleran di lantai. "Tidur dikasur sono!." Tegasnya.
"GA! lebih seger di sini. Lagian lunya aja yang jalan ga liat liat."
Beberapa detik kemudian terdengar teriakan Junkyu, jari tangannya tak sengaja terinjak Jeongwoo. Jeongwoo beberapa kali mengucapkan kalimat minta maaf lalu memberi Junkyu sekaleng soda dari kresek yang ia bawa. Tak lupa membagikannya pada yang lain.
Sementara Junkyu sibuk mengusir orang yang dengan santainya duduk di kasurnya. Kasur sementara "Minggir! ngantuk!."
"Pada liat Junghwan? tumben ga nongol tu bocah." tanya Hyunsuk mengalihkan atensi. "Haruto? Jeongwoo? Doyoung?"
Haruto dan Jeongwoo menggeleng. Doyoung menampar bahu Haruto cukup keras membuat sang empu mengaduh "Elahh tadi malem kita kan bareng."
Haruto berusaha mengingatnya kembali. "Oh!" ucapnya.
Flashback
Dengan langkah 45 Junghwan melangkah menuju kamar yang di sediakan untuk mereka,"Welcome to Junghwan gaming!!!!" teriaknya.
"Apaansi njir, kek jago aja lo!" julid Haruto."Bacot, by one sini bang!" tantang Junghwan berani.
Doyoung cuman geleng geleng menanggapi dua bocah di depannya,"Gue wasit ya, jangan ngecit lo pada!" ucap Doyoung menengahi
Junghwan dan Haruto membenarkan posisi duduk mereka agar tetap nyaman selama bertarung, di dalam game."KaLo KaLaH JaNgAn NaNgIs" sindir Haruto."berisik lo tiang, udah mulai nih gamenya!"
"Njing, kok ngedahuluin!" ucap Haruto,"TURRET GUE ANJING!!!!" teriak Haruto lagi,"BANG DOY INI JUNGHWAN CURANG ANJING NGEDAHULUIN START!"
"MAKANYA JANGAN SIBUK NGEHINA GUE TOLOL!" Sahut Junghwan."JANGAN TOXIC BEGO NANTI ANAK ANAK DENGER!" ucap Doyoung memeringati.
"WOI KAMAR SEBELAH BANYAK BACOT DEH!" terdengar suara seorang Park Jihoon."IYA BANG MAAP MAAP!" teriak Doyoung menanggapi.
"ANJING BANG RUTO!" teriak Junghwan saat characternya di serang character Haruto."JAGO DARI HONGKONG LO!" teriak Haruto. Doyoung diam memantau pergerakan character mereka berdua di ponsel, sebenarnya dia sedang malas bermain game jadi memutuskan untuk menjadi wasit.
"AH SIALAN!" Umpat Junghwan saat characternya mati di bunuh character Haruto,"Easy mennnn!" pamer Haruto dengan tangan di tepukkan tempat ke arah dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SESAT || TREASURE
Fiksi Penggemar[SERIAL KILLER 001] ❝ Lebih ramai lebih baik ❞ Apapun yang terjadi mereka harus tetap bersama. Katanya. #18+ mengandung kekerasan, pembunuhan. Story by ❍ @VRG-ARO2 ❍ @DEK-YEDAM