4.

1K 156 46
                                    

/tok tok tok

"Aeri sayang, ibu masuk ya??" -Syona

Syona membuka pintu kamar Aeri dan melihat putri kesayangannya itu sedang menangis dibalik bantal. Menghela nafas panjang Syona beranjak menghampiri Aeri

"Aeri.." -Syona

"Hiks... Hikss.. ibu... Aeri salah apa..?? Hiks.. kepala Aeri sakit.. hiks.."

"S-sakit??? Mau kerumah sakit??" -Syona

"G-gausah hiks.."

"P-Pipi Aeri lebam! Tunggu sebentar!" -Syona

Syona yg melihat lebam di pipi Aeri pun bergegas ke dapur untuk menyiap kan kain dan juga air hangat, lalu Syona masuk lagi ke kamar Aeri dan mengkompresnya

"Lebamnya dirawat dulu ya sayang" -Syona

"Huum.."

"Jangan menangis lagi ya sayang.. ibu jadi ikut sedih.." -Syona

"A-abisnya Aeri langsung dipukul dan dijambak... Itu sakit sekali Bu.. A-Aeri ingin melarikan diri tapi Aeri terlalu pendek... Gabisa gapai tangan perempuan yg jambak Aeri..."

"Shhh.. sini sini" - Syona

Syona memeluk Aeri bermaksud untuk menenangkannya, Aeri yg mulai tenang pun merasa lapar. Karna tadi sarapan hanya roti dan susu tak membuat perut Aeri kenyang. Tak lama Arlit muncul dengan nampan yg berisi sup hangat, buah-buahan dan juga susu

"Ah.. Tadi Ayah sudah memesankan makanan kesukaan Aeri, tapi makan ini dulu ya.." -Arlit

"Gak peka" -Syona

"Apa? Gak peka??" -Arlit

"Lupakan" -Syona

Arlit yg gemetaran melihat tatapan dingin Syona pun langsung memeluk Aeri, ia takut sekali melihat Syona saat marah tatapannya seperti singa yg sedang memakan hasil buruannya.

"A-ayah suapi ya??" -Arlit

"He'ung.."

"Ayo aaaaa" -Arlit

Arlit menyuapi Aeri dengan terbata bata karna Syona terus menatapnya dengan tajam. Ingin menangis rasanya tetapi ia tahan demi Aeri

"Jangan menatapku seperti itu" -Arlit

"Bukan kah tadi kau lagi masak mie?? Segitunya gak mau makan masakan ku" -Syona

"M-mie?? S-siapa??" -Arlit

"Gausah jadi laki laki bodoh, aku tahu betul sifatmu" -Syona

"O-oh mie! Pak Jinyung m-meminta tolong kepada ku untuk membuatkannya mie.." -Arlit

"Hm" -Syona

"A-Apa kamu lupa?? T-tadi pak Jinyung jatuh dari pohon k-karna ingin mengambilkan mu mangga didepan??" -Arlit

"Basi. Lihat anakmu sudah berharap disuapi makanan berikutnya" -Syona

Syona beranjak pergi, Arlit melihatnya kewalahan harus dengan cara apalagi biar Syona tak marah kepadanya. Sungguh ia lelah ditatap tajam oleh Syona T-T ( malang nasibmu pak )

Arlit menyusul Syona, tak lupa ia menyuruh Aeri untuk ber istirahat karna Aeri pasti lelah..

( G-ges di Korea ada pohon mangga kan??༎ຶ‿༎ຶ kalau gak ada, yg ini khayalan ku doang kok namanya juga fiksi sama kaya ayang ku fiksi 🥲 )


¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^¥^

"Bos, kami tak bisa mengakses jauh data gadis yg kemarin. Hanya seberapa info yg kami dapat yg lain banyak di privasi, tidak ada celah untuk kami mencari lebih dalam data gadis yg kemarin."

She's just a little girl! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang