10. Daily

369 38 19
                                    

"Jangan tersenyum. Nanti aku jadi suka" -Kim Gimyung





















































"Bukankah sudah ku larang untuk memakan es krim? Aeri.., benar benar ya."

Deg!













































Aeri lantas mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat sosok yang telah mengagetkannya. Ia langsung keringat dingin saat melihat sosok itu

"E-eh? H-hai Lehoon! Katanya sibuk?"
Aeri pun berusaha tersenyum, tetapi wajah DG menghitam. Yang membuatnya ciut.

"Di tanganmu itu apa?" -DG

"E-es krim"

"Buang" -DG

"Tidak! Aku baru makan satu suap, pliss!"

"Han Aeri." -DG

"Pliss! Sekalii saja, ya? Aku janji tak akan makan lagi!"

DG menatap datar gadis didepannya itu, lalu tangannya bergerak untuk merebut es krim yang ada di tangan Aeri. "J-jangan! Hwaaa! Jangan dibuang!!" Aeri pun merengek. Rengekannya semakin kencang saat es krim yang di tangannya berhasil direbut oleh DG.

"Arlit dan Syona sudah memberitahuku. Kau tak boleh kebanyakan makan es krim, aku tahu saat es krim ini habis pasti kau mau beli lagi, kan?" DG tetap memegang es krimnya.

"Aku tak akan membelinya lagi! Aku janji aku janji! Berikan es krim itu hwaaa!!" Aeri berusaha menggapai es krim yang ada di lengan DG, ia terus berusaha walau usahanya sia sia. DG lebih tinggi dari Aeri bahkan lebih tinggi dari Jonggun.

DG pun menghela nafas, ia kalah. "Makan dengan cepat. Aku akan menunggumu" Ia pun menurunkan lengannya dan memberikan es krimnya, "Ya! Ya! Ya!" Aeri langsung memakan es krim itu dengan lahap.

"Setelah makan es krim kau selalu sakit kepala kan? Setiap malam gigi Aeri juga sakit. Kurangi makanan yang manis manis, tak baik untuk kesehatan. Kata Syona, Aeri susah makan sayur. Itu benar?" DG duduk di samping Aeri.

"Tidak kok, Aku sudah mau makan sayur. Meskipun itu cuma sayuran yang ada si sup." Ucap Aeri sambil memakan Oreo yang ada di es krimnya

"Tidak papa, setidaknya Aeri sudah mau makan sayuran. Sayuran itu penting untuk kesehatan, banyak anak dibawah umur yang tiba tiba sakit hanya karna mereka tak makan sayur, dan mereka terkena berbagai penyakit. Apa kau mau seperti itu juga?" DG mengangkat tangannya dan menarik pinggang Aeri agar mereka berdekatan.

"Tidak! Aku tidak mau!" Ucap Aeri sambil mengangkat sendok es krimnya, tetapi tangannya malah ditarik DG. Jadinya sendok berisikan es krim itu mengarah ke mulut DG.

"Aku juga mau, singkirkan oreonya." -DG

"Eh? Baik baik" Aeri langsung mengambil es krim yang baru. Dan ia menyuapi DG, "Jantungku kenapa tidak bisa diam ya?" Batin Aeri.

Sejak tadi jantungnya tak berhentinya berdebar. DG pun tersenyum dan meng Pat Pat Aeri,

"Kebetulan aku ada  jadwal pemotretan disekitar sini. Pasti Aeri bingung kenapa sepi sekali bukan? Aku sudah menyewa tempat ini agar tak ada publik yang mengganggu pekerjaanku. Tapi, Kenapa Aeri bisa masuk ke tempat ini?" DG heran. Ia sudah menyuruh penjaga untuk mengunci seluruh akses taman ini, tapi pas ia sedang mencari angin ia malah melihat Aeri yang lagi beli es krim.

She's just a little girl! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang