Arim pun kesal kembali. Rencana keduanya pun juga gagal. Ia masih memperhatikan perlakuan sosweet DG.
"Masih ada satu rencana lagi!"
Tak kehabisan akal, Arim pun menarik satu tangan DG. DG pun kaget dan langsung terjatuh di hadapan Aeri. Wajah mereka pun hampir bertubrukan tetapi dengan cepat DG menahannya dan memperhatikan Aeri dari dekat.
"A-ah.. M-maaf D-DG..??" ucap Aeri dengan wajah yang memerah padam. Perasaan tadi ia pingsan! Kenapa ia bisa bangun secepat ini!? Terus kenapa ada DG didepannya?! Dan lagi, Posisi ini!?
"Han Aeri. Daritadi aku sudah menahannya loh." Ucap DG sambil penuh penekanan
"M-maksudnya?"
DG tak menjawab melainkan tersenyum smirk smirk menatap Aeri penuh lekat. Ia sudah kesal daritadi terus dijahili Aeri, Kini giliran dirinya yang membalas perbuatan Aeri tadi.
'•••'
DG kini menatap lekat Aeri. Ia menatap Aeri setajam tajamnya, membuat Aeri ketakutan. Tangan mungilnya mencoba menahan tubuh DG agar tidak meniban dirinya. Ia mencoba mendorong dada bidang yang kekar itu.
"L-lehoon... Berat.." Aeri masih mencoba untuk mendorong DG. Tapi ya nihil.
"Tadi kan kau yang menjatuhkan ku. Terus juga daritadi kau mencoba menggodaku terus. Aku jadi heran" ucap DG sambil membelai pipi Aeri. Yang dibelai pun langsung melotot kaget + ngeblush.
"H-hah? M-memang?Tunggu. Jauhkan tanganmu dari pipiku.." Tangan Aeri yang semula berada di dada bidang DG pun langsung berpindah. Ia langsung menahan tangan DG yang sedari tadi membelai elai pipi mulusnya.
DG yang digituin cuma menatap datar. Padahal tadi Aeri sungguh sungguh ingin menggoda DG. Tapi sekarang? Giliran ia terpancing Aeri malah mendadak amnesia.
Ia pun kesal. Dan menjatuhkan kepalanya di samping kepala Aeri. Aeri? Ya kaget. Udahlah ditimpa dipeluk erat juga.
"A-Aduhh! B-berat! Aku sesak!! Menjauhlah!!" Aeri kini menjambak Jambak rambut emping milik DG. Yang dijambak pun kesakitan, ia pun berpindah ke samping Aeri lalu duduk dan memegangi kepalanya.
"Aduhhh.." DG meringis kesakitan. Udahlah dia lagi pusing sama pekerjaannya yang numpuk. Dijambak Aeri lagi
"Rasain! Udah sana keluar! Aku mau tidur!" Aeri pun menarik selimutnya dan bersembunyi dibaliknya.
DG yang ngeliat itu malah ketawa, bukanya pergi ia malah menarik selimut dan tidur disamping Aeri.
"Aku udah nggak ada tenaga.. biarkan aku tidur disini ya?" Pinta DG yang membuat Aeri makin melotot tak percaya.
"Ihh kalo belum menikah kita nggak boleh tidur satu ranjang! Pergi sana ih!!" Aeri mendorong dorong DG biar si doi pergi. DG yang udah capek pwol pun pasrah di dorong dorong saat ia mau jatoh dari kasur dia narik tangan Aeri, Aeri pun kaget dan DG langsung meluk Aeri dan ia dijadiin guling.
"Berisik. Aku mau tidur." Ucap DG sambil membenarkan selimutnya, lalu ia memeluk Aeri dari depan. Dan. Iya. DG pun bobo sambil meluk Aeri
KAMU SEDANG MEMBACA
She's just a little girl!
FanfictionHan Aeri adalah gadis imut dan lucu. Siapa sangka ia akan menjadi incaran para om om di Lookism. Tetapi Aeri menderita suatu Syndrome yaitu syndrome Cinderella Complex, dan dirinya juga tidak peka. Akan kah pawang pawang Aeri akan kerepotan? Jangan...