Aku Tahu, Kita Akan Gagal

6 2 0
                                    

Akan aku ceritakan tentang mimpi kita yang berakhir gagal. Belum, tapi menuju kata gagal.

Dulu saat kita menjalin hubungan untuk lebih dekat---dengan nama pacaran--- kamu adalah laki-laki paling menyenangkan setelah bapak. Aku dibuat bahagia dengan cara sederhanamu. Tak dibiarkan aku bersedih jika ada kamu di sisi. Di suatu hari itu terkadang kamu membuatku terpingkal karena leluconmu, dan di lain hari kamu membuatku menangis haru karena keromantisanmu.

Saat itu kamu menjadi laki-laki kesayanganku juga pendengar paling aku cintai. Hari-hari indah itu kita lewati dengan perasaan bahagia. Iya kita tetap bahagia, sepelik apapun hidup, semuram apapun langit. Kita mengikrarkan jika kita tetap bersama, tak ada alasan untuk bersedih.

Aku menganggapmu sebagai tempat pulang, sama halnya denganmu.

Kita melabuhkan janji untuk hidup bersama. Aku masih ingat momen romantis itu. Tentang kamu yang ingin membangun istana di hutan, hutan yang kamu gambarkan begitu indah dan membuatku berandai-andai. Tak lupa, karena kita sama-sama suka membaca kamu memberi usul untuk membuat perpustakaan pribadi. Tempat kita menghabiskan waktu bersama. Aku merasa hidupku akan damai dengan adanya kamu.

Tapi saat ini semua telah berubah. Kita tak sehangat dulu, tak sebahagia dulu, kita benar-benar telah berubah.

(i.m)

Dari Perempuan yang Sudah Bahagia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang