Langit Menyimpan Kita

5 1 0
                                    

Tawa kita yang berceceran di kaki langit sengaja aku biarkan. Tak aku benahi, tak pula aku kumpulkan. Biarlah tetap di sana menemani langkah-langkah senduku. Cerita itu masih terekam jelas, membawaku seolah kembali pada hari-hari bahagia kita.

Semuanya hingga saat ini masih terasa sangat menyenangkan. Tak peduli pada hubungan kita yang akan berlabuh pada kata 'akhir'. Tapi di sini aku terus menunggu takdir baik untuk hubungan kita.

Langit tak hanya memutar cerita tawa, di sudut yang lain ada cerita kita saat jalan-jalan, saat kita bermusuhan kemudian saling memaafkan dan memaklumi, dan saat kamu bersikap jahil. Kamu tahu? Ingatan itu akan selalu aku putar untuk waktu yang lama. Karena aku rasa, semua bahagiaku dari sanalah sumbernya.

Ratusan hari yang kita habiskan bersama ternyata menyimpan banyak sekali cerita.

Sebenarnya aku tak ingin menyebut cerita indah kita sebagai sebuah kenangan. Aku tidak ingin menjadikannya kenangan karena aku ingin melanjutkan kisah bahagia itu denganmu. Tapi aku kembali merasakan getir saat mengingat tentang hubungan kita akhir-akhir ini.

Setidaknya untuk saat ini, aku ingin salah satu ingatan itu terjadi lagi. Biar aku tak merasa sendiri dan sepi, biar aku tak perlu susah payah merindukanmu lagi, biar aku tak menanggung setumpuk rasa bersalah.

Jika langitmu memutarkan cerita indah kita. Tolong jangan menepisnya.

Aku tidak kuat jika harus menanggung rindu sekaligus rasa bersalah lebih lama lagi.

(i.m)

Dari Perempuan yang Sudah Bahagia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang