Kata-kataku habis selama perjalanan ini. Padahal seharusnya tak melelahkan, tapi tetap saja terasa kelu, tetap saja dirasa semakin menjauh dan tak mungkin.
Aku tak tahu apa tujuanmu melakukan semua ini.
Aku tak mengerti dengan pikiranmu.
Apa kamu sengaja menghukumku dengan ketidakpedulianmu?
Nanti jika aku mempertanyakan hal tersebut aku ingin kamu menjawab semua ini hanya kebohongan. Aku tidak tahu bentuk hatiku jika nanti kamu menjawab semua ini adalah usaha untuk mengakhiri hubungan kita.
Di sini aku masih terus percaya pada janji awal kita, janji untuk tetap bersama. Dalam hidupku, janjimu selalu bisa membuatku bertahan. Tak peduli bagaimana sikapmu.
Tapi kamu harus tahu. Segala dayaku hampir habis. Aku kehabisan oksigen untuk bertahan hidup. Kakiku mulai tak mau lagi menjemput hadirmu. Lain halnya dengan hatiku yang terus bersikeras berjuang.
Sungguh, aku mulai lelah.
Aku mulai lelah dengan segala yang kini aku perjuangkan. Sekali saja kamu mencoba untuk peduli, pasti perjalanan tak semelelahkan ini.
Lagi-lagi aku harus berbesar hati untuk menempuh tapak-tapak kecil untuk perjalanan panjang ini.
(i.m)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Perempuan yang Sudah Bahagia✓
RandomSelamat memasuki tulisan-tulisanku. . . . -MimpiIM- Mulai : 30 Mei 2022 Selesai : Bulan Juni lupa tanggal berapa.