2018
Dua tahun yang lalu,
Saat kita masih melangkah dengan seragam yang sama, aku tak pernah membayangkan kita akan duduk berhadapan, dalam satu meja, dengan mangkuk-mangkuk hangat dan tanya jawab tentang hidup masing-masing.Kamu dan tugas-tugas arsimu.
Aku dan kitab-kitab Campbellku.
Kita dan masa-masa sekolah kita.
Oh iya, ini hari ke seribu dua sejak kita saling mengenal. Dan hari kedua sejak kita benar-benar 'bicara'.
Barangkali kamu lupa.
Hari ini, kamu banyak bercerita tentang hidupmu di SMA yang begitu berat sampai lupa bahwa kuah baksomu mungkin akan mendingin sebentar lagi.
"Kayaknya, nggak ada hal baik yang bisa gue kenang waktu SMA, masa SMA gue isinya cuma stres ujian dan menuhin ekspektasi orang-orang. Gue juga nggak punya banyak waktu buat nyari temen karena gue harus bimbel di dua tempat. Gila banget emang waktu itu," kamu membuat kalimat penutup cerita yang terdengar menyedihkan, sebelum berkedip dan mengangkat satu tangan seolah teringat ada sesuatu yang tertinggal
"Oh, nggak Ca. Ada satu yang gue inget banget sampe sekarang. Satu alasan yang mungkin bikin gue masih bisa bertahan hidup sampe sekarang." katamu, memberi jeda untuk membiarkan bibirmu mengurva lebar
"Sprite kantin yang harganya tiga ribuan,
dari lo."
A. Swastamitha
KAMU SEDANG MEMBACA
+ [1001] thousand and one .
Teen Fiction❝di hari ke seribu satu, kamu sudah resmi menjadi siapa-siapa bagiku❞ ㅡAeleasha Swastamitha ---------------------------------------------- Ini adalah sedikit catatan sejak hari ke seribu satu, barangkali kamu ingin baca [ bahasa | diary ver ] ©202...