Sex (18+)

4.1K 226 12
                                    

Mile mendorong Nattawin dan menatap mata nya mengamati apakah Natta masih menginginkan hal yang sama.

Mereka mabuk tapi cukup sadar dengan apa yang akan mereka lakukan.

Mile tidak pernah merasakan gairah pada Natta sebelumnya tapi entah kenapa saat Natta mengatakan ia lelah dan bosan dengan hidupnya Mile merasa mungkin sesuatu yang baru dapat membangkitkan kembali semangat teman nya itu.

And here they are. Berdiri begitu dekat hingga Natta dapat merasakan hembusan nafas Mile diwajahnya.

Nattawin tidak pernah sedekat ini dengan lelaki manapun. Ia tidak pernah memikirkan bagaimana rasanya karna ketika Natta memutuskan untuk mencium Mile, dan Mile memutuskan untuk "memakan" Nattawin.

Ciuman mereka kasar, berbanding terbalik saat Natta memcium wanita karna Nattawin yang memegang kendali namun saat ini Mile yang memimpin. And it felt good.

Mile hebat, sepertinya ia sudah terlatih. Entah sudah berapa banyak seseorang yang ia cium.

Mile menjilat celah bibir Nattawin, mencari jalan masuk lalu memiringkan kepalanya untuk memperdalam ciumanya. Natta menyeringai, ia suka ini.

Natta meletakan tangannya di bahu Mile dan memeluk tengkuknya, jari Natta menyisir rambut Mile. Natta membiarkan Mile memimpin.

Tangan Mile meraih leher Nattawin dan mencekiknya pelan seraya memainkan lidahnya di dalam mulut Nattawin.

Mile berhenti ketika melihat Natta kehabisan nafas, namun Natta menarik Mile untuk berciuman kembali.

Jari Mile bergerak turun, melepaskan kaus yang dipakai Natta sementara Nattawin mengeluarkan erangan halus. Sialan pikir Nattawin, ini menakjubkan.

Tangan Mile bergerak menyentuh perut Natta yang terasa kencang karna otot yang dibentuk nya. Lalu memutuskan untuk melepas pakaian nya juga.

Mile mendengus saat ia menarik Natta lebih dekat, Nattawin bisa merasakan sesuatu yang keras menekan perutnya.

Mile membuka celana jeans yang dipakainya dan menarik Natta ke tempat tidur. Mendorong Nattawin hingga terduduk dan melepaskan celana serta dalaman yang dipakai Nattawin sekaligus.

Mile menikmati tubuh telanjang Nattawin dan mulai menanggalkan celana dalam yang tersisa ditubuhnya.

Nattawin mulai menyesali keputusannya, milik Mile yang sangat besar bisa membunuhnya.

"Relax."

Mile meraih tengkuk Natta dengan tangan kanan nya sementara tangan kiri Mile digunakan untuk menopang badannya.

"Natta aku tau ini bakalan gak nyaman buat kamu, tapi kamu percaya kan sama aku?"

Nattawin terkejut dengan panggilan "kamu dan aku" yang baru saja Mile ucapkan, karna ini pertama kali nya. Juga ini pertama kali nya Nattawin berhubungan dengan pria.

"Iya." Nattawin mengangguk, padahal jantung nya serasa mau meledak karna takut.

Lalu Nattawin mengerang, merasakan miliknya bergesekan dengan milik Mile tanpa pembatas apapun.

Tangan Mile beralih kebawah dan mulai membelai milik mereka berdua sembari mencium Natta.

Perlahan Mile menelusuri seluruh tubuh Natta dengan bibirnya. Mile mencium, menggigit, dan menghisapnya. Dari telinga, dada, leher, perut dan terakhir Mile menjilat milik Nattawin dan membelai nya dengan bibir.

Nattawin mengerang.

Mile mengambil pelumas, menuangnya ditelapak tangan dan mulai memasukan satu jari kedalam Nattawin.

Mile bisa merasakan bahwa Nattawin sangat tegang, karna itu Mile menjilat milik Natta lalu membelai nya dengan tangan dan mencium Natta untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit.

Lalu Mile mulai menggerakkan jarinya, ia menggerakan pelan sembari mencari g-spot Natta. Mile menemukanya.

Mile menambahkan lebih banyak pelumas pada jari nya sebelum memasukkan nya lagi. Mile berhasil memasukkan dua jari.

Nattawin menggigil.

Mile memasukkan jari ketiga nya kedalam milik Natta, Nattawin menutup mata menahan rasa sakit dan nikmat secara bersamaan.

Mile mendekatkan tubuhnya pada Nattawin. Memberikan Natta ciuman yang dalam saat  melepaskan jarinya dan mulai menempatkan diri.

Nattawin mengerang. Mile merasakan goresan di punggungnya.

Mile meraih milik Natta lagi, lalu membelainya untuk memberinya lebih banyak kenikmatan.

"Tenang, Natta...." Mile berbisik di antara ciuman nya saat ia mendorong lebih dalam. Mile mulai mendorongnya perlahan.

Ia bisa melihat Natta kesakitan. Nattawin menutup matanya untuk menekan kesakitan. Tapi ia tetap membalas ciuman Mile.

"Natta...." Dia membuka matanya. "Relax...."

Dia tersenyum.

Mile terus menciumnya, bercinta dengan mulutnya dengan lidah, sambil membelai miliknya dan membelai nya secara bersamaan.

Mile lapar.

Nattawin membuatnya kelaparan.

Mile memastikan dia mengenai g-spot nya. Saat Nattawin mulai mengerang lebih keras dan kehilangan napas, Mile tahu dia mulai mendapatkan kenikmatan.

"Mile kuatin lagi... ahh Mile..." Nattawin menggaruk punggung Mile lagi. "Sialan... ahh...." Dia berteriak sambil mengerang.

Nattawin ikut menggerakkan pinggulnya seiring dengan dorongan Mile. Mile merasa seperti di awan, merinding.

Awalnya terasa sangat menyakitkan tapi Mile memastikan Nattawin bisa mendapatkan kenikmatan. Sekarang rasa sakitnya hilang. Natta hanya bisa merasakan kenikmatan hingga seperti mati rasa.

Ini gila, Natta tidak tau bahwa ia dan sahabat karibnya akan berhubungan sex.

Persetan pikir Natta, saat ini pikirannya berkabut hingga ia tak sempat memikirkan bagaimana hubungan mereka setelah bercinta.

"Boleh gak aku goyang lebih cepat?"

Padahal gerakan nya sudah kasar dan dia ingin bergerak lebih cepat? Sialan.

Natta tersenyum dan menarik rambut Mile.

"Fuck me harder."

Mile menjilat bibirnya dan mulai mendorong dengan keras.

Kasar. Sangat kasar.

Mile menatap Nattawin dengan sorot matanya yang tajam.

Nattawin dapat melihat betapa laparanya Mile. Nafsu. Gairah.

Natta bisa merasakan itu semua.

"Lo, bikin gue gila...." erang Mile di telinga Nattawin dan menggigit lehernya.

Buddy With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang