"Aneh banget kan Ta hahaha." Mile tertawa mengingat kembali masa masa saat mereka baru bertemu lalu kemudian terdiam saat melihat Nattawin tidak menanggapi nya dan malah sibuk bermain ponsel.
"Ngapain sih Ta?"
Mile mendekat, ikut mencuri pandang pada ponsel Nattawin yang sedari tadi ia mainkan.
"Siapa ini?" Mile bertanya setelah melihat isi percakapan pada twitter milik Nattawin, rasa kesal mulai menggerogoti Mile ketika sadar bahwa percakapan itu terlihat sangat seru dengan banyak kata 'haha haha' yang di kirim Nattawin.
"Pp kritt." Nattawin menjawab singkat, "Siapa itu Pp kritt? Kenal darimana lo?" Mile merebut ponsel Nattawin lalu menekan profil twitter dengan username Pp kritt, "Temen online gue, gue tau dia pas kita masuk group chat yang sama." Nattawin mempertahankan nada tenang walaupun saat ini ia ingin memukul Mile karena merebut ponsel nya secara paksa.
"Group chat apaan? Kok gue gatau?" Mile sibuk menggulir layar ponsel Nattawin ke bawah, ia melihat begitu banyak foto dari laki-laki bernama Pp kritt ini. Satu kata yang terlintas di benak Mile adalah 'cantik'
Bagaimana mungkin seorang pemuda bisa secantik ini? bahkan rasa-rasanya mengalahkan seorang perempuan, kulitnya putih, tubuhnya terbentuk dengan bagus ditambah dengan pose-pose menantang yang ia tunjukkan lewat fotonya.
"Group chat Thai enthu, gimana lo bisa tau kan lo gak nanya." Nattawin ikut melihat postingan Pp, tersenyum melihat foto Pp yang terlihat sangat menggemaskan dan tentu saja menggoda.
"Ya kasih tau gue lah," Mile sedikit membentak membuat Nattawin menatapnya dengan heran, "Kenapa deh? Lo biasanya juga gak pengen tau kan sama hal yang berhubungan dengan Thailand? Katanya lo nggak tertarik?"
Mile tak menjawab, ia sibuk melihat semua postingan pemuda bernama Pp ini, dilihat lagi isi percakapan antara Pp dan Nattawin,
Pp kritt sent you a picture.
- Leher aku abis di gigit Gula kak :(Apo nattawin :
- Kok bisa digigit? Kamu udah kasih obat merah belum?Pp kritt :
- gatau kak...
- belum aku kasih, takut perih soalnya :'(Apo nattawin :
- kamu mau aku kesana? Biar sekalian aku obatin?Pp kritt :
- gapapa emang kak? Gak ngerepotin?Apo nattawin :
- gak lah, aku otw ya dekMile mengepalkan tangannya, rasa marah tiba-tiba membakar dada nya.
Mereka berdua terlihat seperti pasangan kekasih,
Pemuda cantik itu mengirimkan sebuah foto dirinya dengan kemeja yang dibuka hingga dada dan hanya menutupi putingnya.
Dengan bekas gigitan kecil dari Gula (anjing maltese milik Pp) di bagian leher nya yang menurut Mile tidak perlu dibesar-besarkan karena itu hanya luka kecil saja, malah terlihat seperti bekas cupang.
Juga tanggapan hangat yang diberikan Nattawin seolah olah mereka adalah sepasang kekasih.
"Lo pacaran sama dia?" Mile langsung bertanya dengan marah.
Nattawin menganga, merasa kaget sekaligus heran dengan pemikiran Mile. "Pacaran?" Nattawin mengulang pertanyaan Mile, dirinya tak mampu berkata kata.
Ia tak menyangka bahwa Mile bisa jadi sebodoh dan setidak peka ini, bukankah harusnya dia tau bahwa selama ini Nattawin menaruh rasa pada dirinya? Mana mungkin dia mau bercinta dengan orang yang tidak ia cintai. Saat pertama kali itu, pengecualian karna dirinya tengah mabuk.
"Lo pura pura gatau atau emang otak lo terlalu kecil buat mencerna keadaan kita?"
Mile bingung, keadaan apa?
"Lo gausah ngerubah topik, gue tanya, lo pacaran sama cowok yang nama nya Pp ini?"
Mile menunjuk ponsel Nattawin, "Atas dasar apa lo anggap gue pacaran sama dia?" Nattawin menjawab dengan amarah di ubun ubun.
"Lo langsung kesana karna dia luka,"
"Mile, dia udah kayak adek buat gue. Wajar gue khawatir kalo dia luka apalagi di gigit anjing. Bisa rabies." Nattawin menjelaskan dengan nanar,
"Manusia bodoh mana yang mau jauh jauh nyamperin orang yang luka nya cuma seuprit, kalo bukan karna cinta?" Mile bersikukuh.
"Gue! Gue orangnya," Nattawin memukul dada nya, "Gue orangnya Mile, orang bodoh yang tetap mau ngewe sama lo padahal kita gak punya hubungan apapun."
Mile tertegun, "Orang bodoh yang gak peduli hati nya sakit dan diperlakuin kayak pelacur sama lo. Gue Mile, gue orang bodohnya."
Nattawin mengambil ponsel nya yang tergeletak dan berjalan keluar, ia tak sanggup. Dirinya takut akan menangis tersedu-sedu, takut akan terlihat sangat bodoh di depan Mile, dia tak ingin mempermalukan dirinya lebih daripada ini.
Mile tak tau harus melakukan apa, ia berlari dan menarik lengan Nattawin. Mencegahnya pergi,
"Lepasin."
Nattawin memutar kepala, "Gue capek, kita gausah temenan lagi."
Mile mematung, apa?
Nattawin melepaskan genggaman Mile pada lengannya, membuka pintu dan menghilang.
Sementara Mile masih mematung, ia terlalu kaget untuk mencerna ini semua.
******
Mile kalo nafsu sewa pelacur aja ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Buddy With Benefit
FanfictionNattawin lelah dengan hidup gemerlap. Wanita, alkohol, dan sex. Semua tampak membosankan, tapi Mile sahabat karib nya memetik api pada hidupnya. Menyelamatkan Nattawin yang hampir tenggelam.