Piece of yours.

1.9K 183 13
                                    


Tidak ada yang berubah dari hubungan mereka, mereka masih tetap bersahabat.

Tidak ada kecanggungan, baik Mile dan Natta masih bertingkah seperti biasa.

Masih tetap nongkrong berdua, masih sering bolak balik ke rumah masing masing.

Yang berubah hanyalah kini mereka bercinta hampir setiap hari. Setiap kesempatan.

Seperti saat ini, mereka terkapar di lantai setelah menyelesaikan tiga ronde percintaan. Seperti nya seluruh ruangan sudah dijajah oleh mereka berdua.

Keduanya telanjang tanpa sehelai benangpun dengan keadaan kejantanan Mile masih didalam Natta.

Mereka miring ke kanan, berpelukan.

"That was awesome Ta."

Mile meremas pinggul Nattawin yang ia balas dengan sikutan pada dada Mile,

"Lepasin Mile, penuh banget rasanya."

"Bentar lagi Ta." Mile menjawab diiringi dengan mengecup bahu Nattawin.

Diseka nya keringat yang membasahi dahi dan leher Natta, sejujurnya badan mereka berdua basah oleh keringat tak hanya leher dan dahi Nattawin saja.

Mile menunduk melihat bagian tubuhnya yang masih berada didalam Natta, luar biasa seksi.

Ia meneguk saliva melihat miliknya diapit oleh dua bokong Nattawin yang warna nya sangat kontras dengan kejantanan nya.

Gairahnya dengan cepat bangkit kembali, rasanya tiga ronde tadi tidak cukup.

Ia ingin menggoyang tubuh Nattawin lagi hingga Natta meneriaki nama nya, ia ingin menjilati puting Natta yang tegak menggoda, ia ingin meninggalkan jejak diseluruh tubuh Nattawin hingga semua orang tau bahwa ia telah bercinta dengan Nattawin.

Rahang Nattawin mengencang merasakan milik Mile mulai mengeras dibawah sana, memilih maju dan melepas milik Mile secara paksa,

"Gila ya Mile, udah 3 kali dan lo masih ngaceng lagi?"

Natta memarahi pria yang masih terlentang dengan kejantanan yang berdiri tegak, tidak habis pikir bagaimana Mile masih mampu ereksi setelah ejakulasi tiga kali.

"Ta sekali lagi yuk? Sekali lagi aja nanti lo, gue yang bersihin deh ya? Please?"

Mile memohon namun dibalas delikan tajam oleh Nattawin, tapi Mile tak mudah menyerah ia membujuk Nattawin lagi,

"Nanti gue beliin coklat, sama itu.. apa.. sama bakmi yang dari kemaren lo pengen. Ya Ta? Mau ya?" Mile tergagap.

Nattawin langsung goyah mendengar Mile menjanjikan nya makanan. Mile paling tau kelemahan Nattawin, ia paling tak bisa menolak makanan. Apapun itu kalau makanan ia tak bisa menolak.

"Sekali lagi aja ya?" Natta menatap Mile.

"Yesyesyesyes-"

Mile dengan antusias langsung duduk dan menarik Nattawin, menciumnya penuh nafsu.

Ternyata harga diri Nattawin hanya sebatas coklat dan bakmi. :)

Buddy With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang