Eren X Reader || Aku Dan Dia

O1-🐰[ αku dαn diα ]

Happy reading!.

•••

Gadis itu bengong melihat pemandangan di depannya. Ia tak bermimpikan?, ujarnya dalam hati.

Ia masih melamun hingga sebuah tangan melambai di depannya membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Anda baik baik saja?." suara agak berat masuk kedalam indra pendengarannya, ia menatap pemuda di depan dengan berbinar lalu tiba tiba gadis itu menepuk kedua pipinya menggunakan kedua tangannya.

Puk

Puk

Pemuda itu menatap bingung si gadis yang di depannya. "Anda baik baik saja kan?." Kalimat yang sama ia lontarkan.

"Aku baik baik saja!." (Name) menjawab dengan senyum lembut di wajahnya.

Pemuda itu menganggukan kepalanya mengerti. Lalu Pemuda itu menatap intens si gadis membuat gadis itu merinding.

"A-ada apa tuan?."

Suara si gadis membuat ia bangun dari acara memerhatikannya. Ia mengaruk pipinya yang tak gatal, memalingkan wajahnya tak menatap si gadis. Rona merah muncul di kedua pipinya. Ia malu karna memerhatikan si gadis intens.
"A-ah maaf. Hanya saja pakaian yang kau kenakan agak aneh dan asing." ia mengatakannya dengan benar pakaian yang di pakai gadis di depannya itu aneh. Tapi, tak meluntur wajah ayu si gadis.

Gadis itu (Name)— menatap pakaiannya sendiri lalu menatap pemuda di depannya yang sedang memakai pakaian militer. Pantas saja pemuda di depannya menyebut pakaian aneh, karna (Name) masih mengenakan seragam sekolahnya.

Sebenarnya ia balik lagi ke sekolah karna buku yang sangat berharganya ketinggalan. Dan yang selanjutnya ia malah ketempat husbunya berada.

(Name) gelagapan bagaimana ini?!!!. Batinnya panik. "A-ah i-itu a-aku—"

"Kau seorang bangsawan?." Ucapannya terpotong oleh pemuda itu. Dengan gerakan patah patah (Name) mengangguk. "B-begitulah."

"Tapi kenapa bangsawaan seperti nona ada di wall shigansina?."

"A-aku in– t-tunggu ini di wall shigansina?." (Name) menatap terkejut pemuda di depannya. Bukankah wall shigansina hancur oleh titan bertold, kalau pun ini season 3 tapi disini eren seperti masih season 1. Sebenarnya apa yang terjadi disini.Ucapnya dalam batin.

Eren— pemuda itu mengangguk membenarkan. "Memangnya kenapa ya?."

"Tidak hanya saja kenapa aku tiba- tiba ada wall shigansina."

"Nona di culik?!!!."

"a-ah ti-tidak hanya saja, Bisa tidak jangan panggil aku nona namaku (Fullname). Kalau kau?."

"Nama ku Eren Yeager, seorang anggota scounting legion."

Pasukan pengintai!!!!. "Eren-san seorang anggota scounting legion?!!."

"Iya, apa anda tak mengenali jubah dengan lambang sayap ini?" ucapnya dengan menunjuk lambang sayap kebebasan yang ada di seragamnya.

Benar juga! Dasar bodoh nya aku karna terlalu sibuk memerhatikan wajah ikemen husbunya ia jadi tak memerhatikan apapun. "A-aku mengenalnya. Tapi kenapa Eren-san ada di sini?."

"Ah itu aku sedang menca—"

"Eren!!."

Dari arah belakang eren dua orang manusia berlari ke arah mereka berdua. Karna seruan itu (Name) dan Eren menatap mereka, mata gadis itu membulat sempurna. Armin!! Dan mikasa!!.

•••

Gadis bersurai hitam itu menatap gadis yang sedang duduk di depannya dengan intens. Sedangkan (Name) gadis yang di tatapnya berkeringat dingin menundukan kepalanya tak berani menatap gadis di depannya.

Kedua tangannya mengepal kuat hingga kukunya hampir memutih. Gugup. Hingga suara pintu terbuka mengalihkan pandangan mereka.

Kriet.

"Mikasa ayo makan sia–ng. Siapa?" gadis bersurai coklat dengan gaya ekor kuda itu menatap mikasa binggung. "Dia siapa?." Jari telunjuk menunjuk (Name). Mikasa mengalihkan pandangannya dari sasha ke (Name) lalu memandang sasha lagi. "Kurasa dia kekasihnya eren."

Sasha— gadis yang membuka pintu itu terkejut dengan penuturan mikasa, sedetik kemudian pandangannya berbinar lalu melangkahkan kakinya ke arah (Name). Mengenggam keduan tangannya dengan pandangan berbinar. "KAU BENAR KEKASIHNYA EREN?!!!." seruan semangat sasha membuat (Name) membeku. Kapan ia menjadi kekasihnya eren lalu kenapa mikasa dengan entengnya menyebutnya kekasih eren. Bukankah ia sangat bucin eren!!!!, tapi kenapa jadi begini.

Ada apa ini!.

•••

—T b c—

Beneran up ni kukira gak bisa karna belum ada ide tapi entah kenapa tiba tiba ada gitu. Tiba tiba.

Maaf gaje.

Trus gaje.

Typo?

Dahlah see you.