Happy reading!.Warning typo!!.
×××
Cinta pertama pasti semua orang di dunia pernah mengalami. Begitu juga dengan gadis cilik berumur 7 tahun ini ia mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama.
Saat itu salju turun. gadis cilik itu menatap salju yang berjatuhan dengan pandangan berbinar. Saat ini dia dan ibunya sedang di mini market, gadis itu sedang duduk di depan mini market.
Kaki kecilnya ia goyangkan kesana kemari. Saat sedang menatap salju tiba tiba sebuah balon melintas di depannya, ia pun turun dari kursi itu lalu mengejar balon itu.
Kaki kecilnya berlari di jalan yang tertutup salju, tangan kecilnya berusaha untuk meraih balon. Ia meloncat kecil tapi si balon malah terbang lebih jauh lalu menyangkut di pohom. Gadis kecil itu menatap balon yang ia incar malah tersangkut di pohon dengan pandangan kesel. Ia meloncat loncat berusaha untuk mengambilnya tapi sayang karna tinggi hanya 100 cm itu tak bisa menjangkau pohon yang 3 m itu.
Ia pun menyerah untuk mendapatkan balon itu, ia membalik badan untuk kembali ke mini market. Tapi terhenti kala ia mendengar suara seseorang jatuh membuatnya membalik badan lagi lalu matanya menangkap seorang pemuda yang terjatuh dengan sebuah balon di tangannya.
Pemuda itu bangun lalu menepuk nepuk bajunya yang terkena salju lalu mulai berjalan kearah gadis itu lalu menyodorkan balon itu.
"Aku melihatmu berusaha keras untuk mendapatkan balon itu, Sampai berlari lalu meloncat loncat. Ini balon untukmu!."
Tangan kecilnya meraih ujung tali balon lalu mengenggamnya. Gadis kecil menatap balon dengan pandangan berbinar lalu menatap pemuda itu. Ia tersenyum lebar hingga matanya menyipit. "Terimaksih kak!."
Pemuda itu berdiam sebentar, rona merah samar muncul dikedua pipinya. Ia tersenyum lalu mengusap lembut kepala gadis itu. "Sama sama."
Skiptime.
Saat ini pemuda yang bersusia 10 tahun, lalu dengan gadis berusia 7 tahun itu sedang bergandengan tangan dengan tangan kiri memegang balon.
"Oh iya nama kakak siapa?."
"Namaku Hajima Ayen. Kalau kau gadis kecil."
"Aku (Fullname)."
×××
Matahari telah tenggelam digantikan bulan dan anteknya (Bintang). Setelah makan malam (Name) sekarang sedang berada di kamarnya.
Ia sedang berbaring menatap atap rumah, sebenarnya ia sedang memikirkan kejadian tadi siang lalu mulai keluar rona merah, gadis itu berguling guling kesana semari tak jelas.
Setelah selesai ia bangun lalu mencari sebuah benda di lemari lalu memandanginya. Itu sebuah jepit kupu-kupu.
Ia memandangi jepit itu dengan senyum lebar lalu menyimpan kembali kedalam lemari. Membaringkan tubuhnya lalu menutup matanya. Tidur.
Jadi yang sedang eren lakukan adalah memasang kan jepit kupu kupu yang ia beli di pertival ke kepala (Name)
(Eps O5)
×××
Di waktu yang sama di tempat yang berbeda
Eren menatap roti ditanganya dengan pandangan kosong. Seseorang dari arah belakang berjalan kearah eren lalu duduk disamping eren.
Ia mengambil roti yang eren pegangnya lalu mulai memakannya. Eren menatap pelaku yang sedang makan roti disampingnya dengan pandangan datar.
"Kau sudah memberitahunya eren?."
"memberitahu apa?."
Seseorang itu melirik eren dengan matanya lalu memandang cangkir yang ad di tanganya. "Tentang ekspedisi keluar dinding nanti."
"Belum, nanti saja besok."
"Kau ingin menemuinya lagi?."
"Begitulah."
Seseorang itu menutup matanya menikmati teh hangat yang mengalir di tengorokannya. Ia membuka matanya lalu menoleh kesamping menatap Eren.
"Sebenarnya hubungan kalian itu apa?."Tanyanya.
"Tentu saja teman, memangnya apa lagi?."
Ia bangun dari duduknya membawa cangkir kosong, lalu berjalan menjauh. Ia berhenti berjalan. "Tapi kalian seperti seorang kekasih. Lagipula tadi sore aku melihat mu berkata 'Kau cantik!.' kukira eren yang tak banyak bicara tak bisa berkata begitu pada lawan jenis. Ternyata bisa toh!."
"Hah, K-kau Melihatnya Mikasa?."
"Begitulah."
"Tidak sopan."
Mikasa mengangkat bahunya acuh lalu menyimpan cangkir kotor kedalam bak yang hampir mengunung karna tumpukan cangkir, sendok, piring dan mangkok.
Mikasa meninggalkan eren sendirian di Ruang makan. Eren termenung lalu tersenyum.
"Ya dia memang cantik."
×××
Jari jemari lentiknya dengan lihai memotong wortel, kentang dll menggunakan pisau. Ia mulai memasukan bumbu bumbu membuat kare.
Memasukan kentang, wortel dll. yang telah di potong kedalam panci lalu mengaduknya.
Setelah beberapa menit api ia padamkan lalu mengangkat panci menggunakan lap lalu menaruhnya dalam meja makan.
Membawa nasi yang sudah matang. Membawa alat makan, air minun dan gelas
Ia berkacak pingang tersenyum senang atas makanan yang telah ia buat. Ia memutuskan untuk memanggil nyoya ackerman dan tuan ackerman.
Nyonya ackerman dan tuan ackerman datang laluu menatap berbinar makanan di depannya. "Ara (Name)-chan kah yang membuatnya?."
"Haik."
"Kenapa tak memanggil ibu?, ibu juga ingin membantu."
"arigatou, demo tidak apa apa aku juga sudah biasa membuat kare."
"Ara begitu ya. Kalau begitu ayo kita makan!."
"Haik."
Saat akan menyendokan sendok yang berisi kare kedalam mulutnya, pintu terbuka menampilkan sosok gadis berambut panjang hitam yang sedang menatap mereka dengab senyum kecil.
"Aku pulang!."
"Mikasa-san."
"Mikasa-Chan."
×××
—T b c—
Ada yang aneh gk menurut kalian?.
Cie dikasih jepit sama Eren trus di puji.
Wkwkwk makin sini makin gaje.
Karna gk ada yang bisa Sya bicarakeun ye jdi
See you><👋
Tertanda selingkuhannya Kenma🐱
KAMU SEDANG MEMBACA
Eren X Reader || Aku Dan Dia
Acak××× Update setiap Minggu Gaje Typo? AbsurdI Gak masuk alur Cerita ataupun manga. Fhoto buka milik saya Mungkin agak Ooc Beda ama anime ataupun manga. Hajime Isayama ©Shingeki no kyojin Story©DilaAdila910