O5-🐥[ αku dαn diα ]

154 14 5
                                    


Happy reading!

Warning typo.

***

Satu bulan berlalu (Name) sudah terbiasa dengan dunia barunya. Saat ia sedang menjemur pakaian dengan damai, hingga—

Dorr

ia terlonjak kaget membuat pakaian yang akan ia gantung jatuh ke tanah. Ia mengelus dadanya lalu membalik badan pada sipelaku yang sedang bersiul menghadap kearah lain.

(Name) berkacak pinggang memasang wajah garang lalu menjewer telinga kiri si pemuda membuat sipemuda mengaduh sakit.

"A-aduduh, (Name) S-sakitt!."

"Ah benarkah?."

"I-iya a-aduh."

(Name) melepaskan jewerannya membuat si pemuda menghembuskan napasnya lega. (Name) melanjutkan menjemur pakaiannya.

"Eren?."

"Ada apa?."

"Bisa ambilkan air?."

"Baik."

Tiga minggu yang lalu hubungan (Name) dan eren itu yang semulanya agak kurang dekat jadi semakin dekat. Contohnya setiap minggu eren akan menemui (Name) mengajaknya mengobrol, makan bareng, ataupun latihan beladiri. Gak ada romantis romantisnya.

Kan bukan pasangan.

Masih bukan mungkin nanti jadi pasangan.

Mungkin sih.

Skiptime

Setelah selesai menjemur, mereka sedang duduk di depan rumah ibu mikasa. Ya (Name) satu bulan yang lalu (Name) menumpang di rumah ibunya mikasa.

"(Name)?."

"Ada apa?."

"Kencan yuk"

"Hah, a-a-apa y-ya—"

"Hahaha, wajah mu memerah wahaha— Awwww a-adududuh kenapa telingaku di tarik lagi?!!!."

"Kau menyebalkan!."

(Name) mempoutkan bibirnya kesal, sementara eren mengelus telingannya yang memerah karna di tarik kuat oleh (Name). Posisi mereka adalah duduk dengan (Name) menghadap samping dan eren yang menghadap depan.

Setelah beberapa menit berdiam diri akhirnya eren membuka suara. "Ucapan ku yang tadi—" ia menjeda sebentar melirik (Name) dengan ekor matanya. "—Itu tidak bercanda."

***

"Wah disini ramai sekali!." Kagum (Name) dengan tanda ✨✨ di sekelilingnya. Eren menatap (Name) sweatdrop lalu menghela nafas. "Tentu saja ini kan Festival (Name)-san."

(Name) menunduk malu dengan rona merah di kedua pipinya. Sungguh ia malu sekali!!!. (Name) mendongkak memandang eren. kala tangan kirinya memegang kanan miliknya membuat jantung (Name) berdugem-dugem jangan lupa dengan senyum lebar yang terpajang di wajah rupawan.

"Karna itulah ayo kita menikmati festival ini!!."

Eren menarik tangan (Name) lalu mereka mulai menikmati festival itu. Mulai dari makan, melihat lihat pakaian, bermain permainan memanah yah, walaupun (Name) hanya melihat saja tak memainkannya karna dia gak bisa. Lalu bermain permainan yang lainnya.

Setelah selesai bermain sekarang mereka sedang duduk. "Eren-san."

"Eren saja."

"Eh?."

"Hah, panggil aku eren saja tanpa 'San'."

"Ah, baik."

"Jadi?."

"Tidak jadi." (Name) mengelengkan kepalanya pelan.

"Lah?."

"Hehehe."

Eren hanya mengulas senyum kecil ketika melihat (Name) yang sedang menyengir lucu lalu tatapan itu muncul lagi—

—Tatapan rindu.

•••

Armin mendudukan bokongnya pada kursi ruang makan lalu melihat lihat teman temannya yang sedang makan. Semuanya ada kecuali eren.

Armin memandang gadis bersurai hitampanjang di depannya. "Mikasa."Panggilnya.

Mikasa memandang armin dengan salah satu alis yang terangkat. "Ada apa Armin?."

"Eren."

"Eren sedang menemui (Name)."

"A-ah begitu."

Mikasa mengangguk lalu melanjutkan makannya. Lalu armin pun mulai memakan makanan miliknya.

"Mungkin saja mereka sekarang sedang menikmati festival."Celetuk sasha.

Pemuda yang tak punya rambut disampingnya mengangguk setuju. "Bener juga katanya juga makanan disana lezat lezat."

Air liur mulai keluar dari mulut sasha lalu ia bangun dari duduknya saat akan pergi tangannya di tarik oleh pemuda plontos itu.

"Kau mau kemasa sasha?."

"Tentu saja kesana!."

"Kalau kau kesana kapten akan menjadikan mu kentang tumbuk."

Sasha membatu sesaat ia duduk kembali lalu kembali memakan makananya yang tersisa sedikit. Mereka yang satu meja dengan sasha hanya mengelengkan kepalanya.

Lalu mereka mulai memakan makan mereka dengan sedikit canda tawa.

***

(Name) membungkuk 90° kepada pemuda di depannya lalu menegakkan kembali tubuhnya. Ia memasang senyum lebarnya.

"Terima kasih telah mengajak untuk ke pestival Eren!."

Eren menganggukan kepalanya. "Kalau begitu aku akan masuk." pamit (Name) tapi sebelum itu Eren menarik tangan kanan (Name) membutnya membalik badan seketika.

"Ada ap—E-eh."

(Name) mematung dengan wajah yang memerah tomat. gimana gak merona coba pas balik badan di suguhkan wajah tamvan milik crushnya dan lagi terlalu dekat hingga nafas hangat eren menerpa wajah (Name).

Setelah lebih 45 detik dengan posisi itu, eren memundurkan kepalanya lalu memandang (Name) dengan semburat samar² di kedua pipinya.

"Kau cantik (Name)!"

"E-ehhhhhhh."

•••




—T b c

Saya nulis apani gaje bet.

UP lagi.

Mungkin 5-6 hari kedepan aku gk bisa up, karna sibuk mau kelulusan. Jadi maaf ya

Sebenernya siapah si dia itu?
Bisa bisa buat eren Gamon.

Gila andai mas crush gitu. Lah ini boro boro dianya juga gak peka peka ataupun peka tapi gak punya rasa aja. Anjirr ssakit wei. Tapi sekarang gak lagi dong heheh selama dua bulan saya bisa moveon darinya.

Maaf sya malah jadi curhat tapi benerloh dari 5 sd sampe sekarang gk pernah ngersaiin namanya pacaran gk pernah itupun cuman cinta monyet doang. Sampei sekarang.

Dahlah abaikan bacaan di atas.

See you.><

Tertanda calon nyonya inumaki🍙

Eren X Reader || Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang