Happy reading!.
Warning typo!!!.
•'•'•
"Aku pulang."
Pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya bersurai hitam panjang memandangnya rindu.
"Mikasa!, akhirnya kau pulang!. Ibu sangat merindukanmu." wanita paruh baya itu memeluk mikasa erat, mikasa membalas pelukan ibunya. "Aku pulang."
"Anata, mikasa pulang!." teriaknya
"Benarkah?!." seorang laki² paruh baya muncul lalu memeluk dua wanita itu. Mereka berpelukan seperti teletabis, beberapa menit lalu melepaskannya.
"Ah, ibu aku membawa temanku."
"Teman?."Beo ibu dan ayahnya.
Mikasa menarik lengan gadis yang sedari tadi bersembunyi dibelakangnya. "Ini dia"
(Name) menampilkan senyum kikuknya, ia membungkuk. "Halo nama saya (Fullname) teman mikasa-san, salam kenal paman bibi"
"Halo nak (Name), apa boleh bibi memanggil mu begitu?. (Name) juga bisa panggil bibi 'ibu' ya?." (Name) mengangguk ragu.
"Jangan panggil paman!, panggil ayah saja nya?!!." lalu (Name) mengangguk lagi.
"Ayo masuk!."
Mikasa dan (Name) kedalam rumah. "Ibu kami belum makan boleh makan terlebih dahulu?." Tanya mikasa.
"Tentu saja ayo kita makan!."
Mereka pun makan siang bersama. Tentang ucapan mikasa yang belum makan itu mereka tak sarapan karna harus cepat cepat ke dinding shigansina.
[A/N : Sya gak tau nama orang tua mikasa jadi ya aku tulis ayah ibu mikasa gitu. Dan juga mikasa kan tinggal di kaya pengunungan bukan sih?!!, yaudah aku ganti si shigansina aja. Lah di distrik shigansina bukan sih? Tapi gk taulah ]
***
"Eren?."
"Hm?."
"Apa kau tau kenapa mikasa membawa (Name)-san bersama?."
"Tidak."
"Begitu ya. Oh iya tentang (Name)-san apakau tau kenapa mikasa pertama kali bertemu menyebutnya kekasihmu?."
"tidak. Memangnya kenapa?."
"Karna saat kami mencari mu. Mikasa melihat pipi mu bersemu merah memandangnya mikasa menyimpulkan ia kekasihnya."
"Begitu."
"Kau tak mengelaknya?."
"Tidak. Hanya saja saat bersamanya aku seperti melihat dia dalam dirinya."
"Ah begitu. Dia ya."
Eren dan Armin sedang duduk di rerumputan, dilindungi oleh pohon besar. Mereka sedang beristirahat karna baru saja latihan.
Memandang lapangan yang sepi karna beberapa anggota pasukan pengintai sedang pulang ke rumah mereka masing masing.
"Armin?."
"Iya?."
"Kau tidak pulang?." eren melirik armin dengan ekor matanya. Armin menggeleng Lalu bangun dari duduknya menepuk celananya yang agak kotor.
"Aku masuk ya Eren." eren mengangguk sebagai balasan. Lalu memandang lapangan dengan pandangan datar.
Ia menutup matanya menikmati angin yang menyapu wajah ikemennya.
"Kenapa kau menyukai orang sepertiku—
—(Name)?."
•'•'•
Sebenarnya eren itu peka sangat peka bahwa gadis yang ia temui pertama kali di hutan pohon raksasa itu menyukainya tidak bukan tapi mencintainya. Dari tatapanya yang memandang eren berbinar dengan semburat merah di kedua pipinya.
Bagaimana ia berbicara, bernafas, tersenyum, tertawa, sedih atau makan membuat eren rindu dengannya. Gadis itu mirip dengan dia. Sangat malah. Sampai eren lupa bahwa dia itu sudah tak ada.
Karna itulah eren agak menghindar dari gadis itu. Menyuruh mikasa untuk menganti pakainnya menggunakan pakaian mikasa.
Setidaknya ia ingin sedikit membantu gadis itu.
Ah, melihat gadis itu menunduk menahan tangis saat mereka sedang mengobrol berdua. Sekilas eren dapat melihat bayangan dia di dalam gadis itu membuat eren memandang gadis itu rindu.
Dan saat kejadian di ruang makan ia hanya berpura pura tak sadar dengan lirikan gadis itu lalu berpura pura juga menatap mikasa dengan penuh cinta.
Hanya pura pura.
Karna eren hanya menyukai dia!.
Mungkin.
•'•'•
—T b c—
Baru Up lagi wkwkwk
Niatnya kemarin tapi ya suasananya gk ngedukung jadi sekarang.
Siapa yang ngira eren beneran suka sama mikasa?
Anda kena prankxx kameranya tu di pojok sana
Yah Erennya suka sama dia bukan bak nem.
Sebenernya siapa sih dia?
Sya juga gak tau sih
Gk bakal banyak adegan romensnya
Dah gitu doang.See you.><
Pacarnya kitashin(♡˙︶˙♡)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eren X Reader || Aku Dan Dia
Random××× Update setiap Minggu Gaje Typo? AbsurdI Gak masuk alur Cerita ataupun manga. Fhoto buka milik saya Mungkin agak Ooc Beda ama anime ataupun manga. Hajime Isayama ©Shingeki no kyojin Story©DilaAdila910