XI. Bertemu Lagi

20.1K 755 48
                                    

Perhanyak vote pokoknya! Baru Ralyn update, oke!

ꕥೄྀ࿐ ˊˎ-

     Seusai di liburkan selama dua hari penuh, kini keadaan demi keadaan berjalan lancar untuknya. Setidaknya, untuk beberapa saat yang akan mendatang.

Dan, sudah hari ke lima pula Anna mengikuti kegiatan pembelajaran. Tidak ada gangguan, atau hambatan hingga membuat dirinya tenang.

Sementara Jordan?

Entahlah, Anna tidak ingin memikirkan lebih jauh tentang pemuda yang terkenal dengan wajah jenakanya itu. Seperti yang Anna bilang, Anna akan menjalani kehidupannya dengan normal.

Saat ini, ia memakai Halterneck. Pakaian khas wanita feminin yang memamerkan leher jenjang, dan bahunya yang indah. Anna tengah berjalan keluar dari kampusnya, menuju ke arah halte bus sambil membawa setumpuk materi yang telah ia cetak.

Niatnya, ia akan memberikan materi tersebut kepada salah satu temannya –materi untuk bahan kegiatan minggu depan–. Karena, Anna sendiri sempat lupa sewaktu mereka di kelas.

Di sinilah Anna, berencana menyeberang jalan guna sampai di halte bus. Setibanya di sana, Anna langsung memberikan materi itu kepada temannya.

“Maaf, ya. Gue sempat lupa tadi.” ujar Anna.

Teman perempuannya hanya tersenyum kecil. Menggeleng pelan, lalu mengambil materi tebal yang berada di tangan Anna. “Padahal, besok lo bisa kasih ini ke gue, Anna.”

“Sambil sekalian main ke apartemen, udah lama kita nggak kumpul.” lanjutnya.

Anna tertawa rendah, “Iya, sih. Tapi, sekalinya kita main, bisa lupa waktu. Terus akhirnya lupa sama tugas.”

“Kegiatan mahasiswi emang ekstrem, ya.” timpal teman Anna.

Tidak lama, mobil jenis Alphard datang, juga dengan seorang sopir yang mengendarainya. “Gue duluan, Anna. Lo langsung masuk lagi ke dalam, oke! Thank you.”

Dengan senyum mengembang, Anna mengangguk. “Iya, tenang aja. Lo hati-hati, ya!” serunya.

Kemudian, mobil tersebut melaju perlahan-lahan. Meninggalkan area Universitas Raphl yang masih di penuhi oleh orang-orang berlalu lalang yang masih memiliki kepentingan di kampus.

Saat hendak menginjak ujung trotoar untuk kembali menyeberang, dan menuju ke Universitas Raphl, mendadak motor berukuran besar terhenti tepat di hadapan Anna.

Seorang pemuda dengan helm full face yang menutupi wajahnya. Sontak hal itu membuat Anna mengernyit dalam. “Hei, lo halangi jalan gue.”

Orang tersebut langsung menolehkan kepalanya, membuka helm yang menutupi seluruh wajah, lantas tersenyum manis ke arah Anna.

“Akhirnya, gue ketemu lagi sama lo.” katanya.

Tubuh Anna terdiam seketika, mencoba mengingat-ingat siapa sosok yang familier di kepalanya ini. “Lo ... yang gue tabrak?”

“Yap!” balasnya sambil melompat turun dari atas motor. Berjalan mengitari Anna sejenak, selepasnya bergegas duduk di salah satu kursi halte bus.

Anna yang tadinya hendak kembali ke kampusnya, kontan ikut terduduk di sana. Sekiranya, ia akan memiliki teman bicara untuk melepaskan rasa letih yang menimpa pikiran serta hatinya.

“Oh, ya. Kita belum sempat kenalan, gue—.”

“Anna Rowzy, right?”

Gadis cantik bertubuh bak model itu terpaku sesaat, “Tahu nama gue dari mana?”

Anna Journey [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang