Asahi memandang jeruji besi yang ada di sepanjang lorong. Tempat ini sepi sekali membuat Asahi mengernyit, ya kali mereka doang yang bakalan dipenjara?
"Gue ada rencana," bisik Yoonbin pada Asahi sebelum pemuda itu dimasukkan ke salah satu jeruji besi, ya dipenjara gitu lah.
Asahi hanya menatap Yoonbin tak mengerti namun pemuda itu malah tersenyum miring.
"Heh, awas aja ya kalau tongkat sihir gue balik, gue sihir lo jadi vampire apa gak werewolf biar kalian juga ngerasain!" teriak Hyunsuk kesetanan saat dirinya hendak dikurung.
Asahi menggelengkan kepalanya heran. Astaga, ada ya penyihir modelan Hyunsuk ini.
"Kalau kalian menurut kalian tidak akan mati dengan cepat, tapi kalau kalian membangkang, kalian akan tahu akibatnya," tegas salah satu tentara, kalau dilihat sih sepertinya ia termasuk pimpinan.
"Apa maksudnya, jadi kalau gue nurut pada akhirnya gue tetep bakalan mati gitu?!" tanya Jeongwoo spontan tidak terima. Tentara tersebut mengangguk tanpa kata lalu pergi diikuti oleh anak buahnya.
"Apaan ini?! Kalian denger kan apa yang dia bilang? Kita harus keluar dari sini secepatnya, kita gak boleh pasrah aja," tutur Haruto ngegas, berteriak hingga suaranyan menggema di lorong.
Asahi berdecih. "Kita aja gak tahu sahebat apa mereka, kalau mau melawan, seenggaknya kita harus tahu baik musuh kita kayak gimana. Lo sih vampire kasta bawah, jadi gak ngerti."
"GUE HARUS BILANG BERAPA KALI GUE BUKAN VAMPIRE KASTA BAWAH?!" balas Haruto sewot bercampur ngegas.
"Gak perduli, Tono."
"Gue punya rencana," ucap Yoonbin tiba-tiba, membuat Hyunsuk yang awalnya tidak tertarik berbicara menjadi semangat.
"Apa rencana lo?"
"Bawa Doyoung ke sini, jeruji ini bukan dari besi biasa, bisa dibilang kekuatan vampire ataupun werewolf gak akan bisa dobrak."
"Masalahnya Doyoung aja gak tahu kita ada di mana," sahut Haruto merotasi bola matanya malas.
"Diem dulu," ucap Yoonbin melirik tajam Haruto, yang dilirik langsung ciut. "Sebenarnya gak harus Doyoung, pangeran vampire juga bisa atau bahkan werewolf alpha? Menurut gue juga bisa."
"Tapi masalahnya dua orang itu kita gak tahu ada di mana," desah Jeongwoo kecewa.
"Maksud lo harapan kita pupus gitu?" tanya Hyunsuk yang sama kecewanya. Yoonbin menggeleng, ia kemudian menatap mereka semua satu-persatu.
"Gue ngerasain aura werewolf alpha, tapi gue gak tahu dia siapa."
"Halah, lo mana bisa dipercaya," cibir Haruto tanpa sadar. Yoonbin melotot.
"Lo kali yang gak bisa dipercaya, kan vampire kasta bawah gak bisa ngerasain apa-apa," sinisnya mendecih membuat Haruto tertohok.
"Lo makan apa sih sampai omongannya pedes bagitu?"
"Makan tai, ya makan darah lah!" kata Yoonbin emosi. Haruto mendecih lalu duduk di salah satu kursi yang terbuat dari semen.
"Minum darah kali bukan makan," cibir Jeongwoo julid.
"Udah, sekarang gue minta di antara kalian bertiga, ngaku deh siapa werewolf alpha," ucap Hyunsuk yang sudah pusing, ia sudah tidak sabar menggunakan tongkat sihirnya.
Ck, tidak tahu saja kamu Hyunsuk...
Tongkat sihirmu kan sudah patah.
"Kalau ngaku nanti dibunuh, tambah diincer," cibir Asahi tanpa sadar. Junghwan meliriknya. "Kalau dari firasat gue sih Kak Asahi ya werewolf alphanya."