"Petrificus Totalus!"
Doyoung membeku, werewolf itu hampir saja menerkamnya jika tidak disihir oleh Hyunsuk sehingga lumpuh, werewolf tersebut tak dapat bergerak sedikitpun.
"Avada Kedavra!"
Werewolf tersebut mati dengan tubuh yang kaku. Jaehyuk pelakunya.
Hyunsuk berlari menghampiri Doyoung dengan cemas. "Lo mending pergi ke pinggir, wajah lo pucet banget."
"Gak bisa, yang ada gue dibunuh," tolak Doyoung tanpa basa-basi.
"Lo bakalan mati juga kalau begini, energi lo udah terlalu banyak dipakek, lihat baju lo darah semua," ucap Hyunsuk menunjuk baju Doyoung.
Darah itu merembas dari hidung Doyoung, kemudian ke bajunya. Itu seperti mimisan, jika tidak dihentikan maka orang tersebut akan benar-benar mati.
"Mereka gak akan tahu kalau lo pura-pura," ujar Hyunsuk terakhir kalinya sebelum pemuda itu pergi untuk kembali membantu teman-temannya.
Doyoung menghela napasnya. Ck, ia tidak suka bergantung dengan orang lain, tapi kalau begini ia bisa apa?
Doyoung tidak mau mati konyol.
"Grr..."
Asahi menatap bengis werewolf di depannya, itu salah satu pemimpin werewolf. Entahlah, tadi ada dua werewolf yang berdiri di depannya, kata Jihoon sih itu tandanya mereka berdualah sang pemimpinnya.
"Dasar babi!" teriak Asahi sebelum menyerang werewolf tersebut.
Mereka saling menggigit, Asahi sampai meringis menahan luka gigitan di tubuhnya.
"Asahoy, awas!"
Asahi menoleh kemudian menyingkir, Jeongwoo segera menerjang tubuh werewolf tersebut kemudian menggigitnya tanpa ampun. Asahi menganga saat melihat werewolf tersebut tergeletak tak bernyawa, Jeongwoo pergi begitu saja setelahnya.
Apa-apaan itu?
"Woi jangan bengong, bantuin gue!" teriak Jihoon frustasi pada Asahi. Pemuda itu hanya punya cangkul.
Hahahaha, Asahi rasanya pingin tertawa.
Tapi tidak jadi. Kalau werewolf ketawa nanti jadinya apa coba?
Jihoon meringis saat tangannya tidak sengaja digigit oleh salah satu werewolf sebelum akhirnya Haruto datang lalu mengoyak tubuh werewolf dengan cepat.
Setelah itu Haruto beralih pada werewolf yang sedang berkelahi dengan Mashiho.
Mashiho sendiri memiliki panah besi. Entah dapat darimana pemuda itu, perasaan tadi tidak ada.
"Awas, Tono! Ini musuh gue!" ketus Mashiho. Haruto malah tertawa. "Nih, gue bakalan buktiin kalau gue bukan vampire kasta bawah!" serunya lalu mengangkat satu werewolf, pemuda itu kemudian membelahnya menjadi dua menggunakan tangan dan dilempar begitu saja.
"ANJING, APA INI?!" teriak Yoonbin saat tubuh werewolf tersebut mengenai wajahnya.
"Ehehehe, sorry Kak Yoonbin!"
Mashiho menganga melihat kejadian itu. "Apaan sih Tono! Ngapain lo?!"
"Udah diem!"
Haruto kemudian bergerak cepat, membunuh 5 werewolf sekaligus dalam tiga detik, kembali membuat Mashiho menganga.
"Ck, lawan bukan malah melongo!" semprot Yoshi sebal. Mashiho akhirnya tersadar dan mulai memanah.
Yoshi sendiri mulai mengumpulkan para angin yang ada di sekitarnya dan mendorongnya ke arah para werewolf musuh.