bagian 23

2.1K 277 16
                                    

"Cinta terkadang mampu mendewasakan, tapi juga bisa menyesatkan. Be wise..."

***

Al dan Andin hendak masuk ke dalam mobil, tapi tiba-tiba Aldebaran ingin pergi ke toilet. Ia lalu menyuruh Andin untuk menunggu di dalam mobil terlebih dahulu.

Setelah keluar dari toilet, ternyata Al berpapasan dengan Pram. Ia ingin mengabaikan kehadiran lelaki itu, tapi Pram memanggilnya.

"Aldebaran, boleh bicara sebentar?" Pram menghampiri Al.

"Mau bicara apa, ya? Saya rasa nggak ada yang perlu dibicarakan," balas Aldebaran.

"Sebentar aja."

Aldebaran akhirnya mengikuti permintaan Pram. Mereka lalu pergi ke tempat yang lebih nyaman untuk mengobrol berdua.

"Ada apa?" tanya Aldebaran. Ia tak ingin berbasa-basi lagi.

"Aku cuma mau minta maaf, nggak seharusnya aku berkata seperti itu ke Andin. Jadi, sorry buat semuanya. Aku baru sadar kalau kebahagiaan Andin emang ada di suaminya."

Obrolan antara Pram dan Aldebaran pun berakhir dengan jabat tangan. Keduanya sepakat untuk melupakan dan menerima apa yang telah terjadi. Al lalu kembali ke mobil karena Andin sudah lama menunggu.

"Kamu habis ngapain, sih, Mas..., kok lama banget di toilet?" tanya Andin.

"Enggak, antri tadi."

Andin hanya mangut-mangut tanpa bertanya lebih lanjut kepada Al. Lelaki itu juga tak berniat menceritakan pertemuannya barusan dengan Pram. Karena bagi Al, masalah sudah teratasi dan ia tak ingin Andin merasa segan atau apapun terhadap temannya itu.

"Yaudah, mau jalan sekarang?"

"Iya dong..., kan mau beli perlengkapan Balon Biru," ucap Andin antusias.

***

Sesampainya di toko perlengkapan bayi, Andin dan Al menuju ke tempat pakaian dan popok terlebih dahulu. Begitu banyak yang diinginkan, sampai keduanya bingung memilih.

"Mas, ini bagus nggak?" tanya Andin menunjukkan pakaian pilihannya.

"Anak kita cowok, Ndin. Masa dikasih pink," balas Aldebaran.

"Ya, kan nggak apa-apa, Mas."

Aldebaran menggeleng. Andin lalu mencari kembali.

"Kalau yang ini, Mas?"

"Itu, kan buat cewek, Ndin."

"Eh, iya, ya...."

Setelah beberapa menit berdebat dengan pilihan masing-masing, akhirnya Aldebaran dan Andin sudah membeli beberapa pakaian dan juga popok. Mereka lalu melanjutkan membeli perlengkapan lainnya seperti botol susu hingga stroller bayi.

"Udah, ah, Mas. Aku capek," kata Andin sambil mengatur napasnya.

Al membantu Andin untuk duduk agar bisa beristirahat. Terlalu lama berdiri dan berjalan juga membuat kaki Andin sedikit bengkak. Kaki yang bengkak saat hamil adalah masalah yang umum terjadi dan biasanya menyerang bagian tungkai, pergelangan kaki, kaki, hingga jari. Pembengkakan pada kaki ini disebut juga dengan edema. Gangguan ini terjadi akibat adanya penumpukan cairan di dalam jaringan tubuh. Risiko ini umum terjadi saat hamil karena tubuh memproduksi darah dan cairan lebih dari 50 persen saat tubuh normal untuk memenuhi kebutuhan bayi. (Sumber: halodoc.com)

"Kaki kamu bener nggak apa-apa?" tanya Aldebaran memastikan.

"Lagian ini juga katanya biasa buat ibu yang lagi hamil, jadi kamu nggak usah khawatir, ya."

Love Destiny Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang