Sweets 5

329 88 18
                                    

Dahyun merasa tatapan Shannon tidak berubah sama sekali sejak melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahyun merasa tatapan Shannon tidak berubah sama sekali sejak melihatnya. wanita itu terus melihatnya dengan pandangan muak dan kesal, seolah Dahyun adalah jenis makhluk paling dia benci di dunia ini.

Nafas Dahyun tercekat oleh suasana mengancam itu. Dahyun menatap Shannon yang masih belum mau duduk di sampingnya, sudut wajahnya memberi tatapan mengintimidasi kepada Dahyun. Dia mencoba menarik nafas sebisanya dan bertanya dengan wajah polos.

“Siapa itu Yelim?”

Shannon menurunkan dagunya hanya untuk memberi tatapan menelisik, sudut bibirnya tertarik meremehkan. Dia tidak mempercayai wanita itu. Shannon tahu bahwa wanita di depannya itu sedang mendekati Vernon dengan maksud tertentu, mana mungkin dia tidak tahu siapa Yelim.

Shannon memberi penilaian kepada Dahyun. Wanita itu tidak benar-benar bertanya karena tidak tahu apa-apa. Dia mengasumsikan Dahyun sedang bersikap polos seolah tidak tahu apa-apa, mungkin juga Dahyun sedang mengorek informasi darinya.

Alright, kalau itu cara mainmu.’

Shannon tersenyum sinis. Dia akan ikut berakting seolah jatuh pada tingkah polos Dahyun. dia akan memberi tahu sebanyak yang diinginkan Dahyun dan melihat apa yang akan dilakukan wanita itu selanjutnya.

Ekspresi Dahyun sedikit goyah ketika Shannon tiba-tiba menjatuhkan pantatnya di sampingnya dengan tangan bersedekap.

‘Kenapa dia tiba-tiba duduk? Apa dia sudah luluh? Tidak mungkin. Lihatlah wajahnya yang masih kesal itu. apa dia sedang merencanakan sesuatu?’

Sudut sofa yang terisolasi dari keramaian pesta itu sekarang berubah menjadi arena perang pikiran dua wanita yang sama-sama punya pikiran tidak mudah.

“Mantan pacar Vernon.” Shannon bersuara menjelaskan siapa itu Yelim.

Dahyun berusaha mempertahankan senyum naturalnya, meski sudut matanya sudah mulai bergerak curiga. Dia benar-benar merasa Shannon memiliki niat sendiri menjelaskan hal-hal yang seperti ini.
Mana mungkin orang mau menceritakan tentang orang yang dia benci kepada orang lain yang sama-sama dia benci. Kecuali...

Dahyun tiba-tiba teringat pepatah Musuh dari musuhmu adalah temanmu?

Ooh. Jadi kamu ingin aku memusuhi Yelim, mantan pacar Vernon yang sepertinya sangat kamu benci itu?’

‘Oke. Aku akan mengikutimu. Lagipula aku bisa mendapat informasi besar darimu.’

Pikir Dahyun, now is my turn. Dua wanita itu mulai adu mekanik pikiran.

“Bagaimana dulu mereka bertemu?” tanya Dahyun mengalir halus melanjutkan obrolan.

Shannon melirik Dahyun sekilas dan mengalihkan pandangannya ke depan. Dia mengisap rokoknya sekali terlebih dulu. Lalu ketika dia selesai menghembuskan asap rokok, dia mulai bercerita.

Sweet Seducer ˗ˏˋ ♡ ˎˊ˗ ⱽᵉʳʰʸᵘⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang